Harga Emas Mengkilap, Emiten Logam Mulia Ini Bisa Foya-Foya

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia yang melambung. Dalam satu bulan terakhir harga emas dunia (XAU) sudah terbang hingga 8,97% bahkan sempat melampaui level US$2.000 per troy onz.
Kondisi harga emas dunia yang sedang bullish sendiri akibat krisis pada perbankan Amerika Serikat hingga Eropa.
Penguatan harga emas dunia yang tokcer ini berpotensi menular ke saham produsen emas. Berikut emiten produsen emas yang telah tercatat di Bursa Efek Indonesia:
1. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
ANTM jadi produsen emas terbesar di Indonesia dengan produksi pada 2022 sebesar 40.767 troy onz. Sementara volume penjualan emas tercatat 1.124.215 troy onz, naik 19% dibandingkan 2021.
Selain emas, ANTM juga memiliki peran penting dalam proses hilirisasi produk baterai kendaraan listrik di Indonesia.
2. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)
MDKA memiliki proyek Tujuh Bukit Operation atau yang lebih dikenal dengan sebutan Tumpang Pitu sebagai sumber produksi emas. Proyek tersebut pun diakui negara sebagai aset dengan nilai sangat strategis.
Pada 2022 MDKA mampu memproduksi 125.133 ons emas. Sementara volume penjualan sebesar 21 kilo oz sepanjang 2022.
3. PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB)
Pada 2022 PSAB mampu memproduksi 117 kilo oz emas. Pengelolaan tambang emas PSAB melalui dua entitas anak yakni PT J Resources Bolaang Mongondow (JRBM) dan PT Sago Prima Pratama (SPP).
JRBM adalah anak perusahaan JRN dan memiliki Kontrak Karya (KK) seluas 58.150 ha di dua blok lahan terpisah, Blok Bakan dan Blok Lanut Utara.
Keduanya berada di Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia. Adapun SPP merupakan memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP) seluas 3.560 ha di Provinsi Kalimantan Utara, Indonesia.
4. PT Archi Indonesia Tbk (ARCI)
Pada 2022 ARCI mampu memproduksi 206,8 kilo oz emas dengan penjualan emas sebesar 213,8 kilo oz.
ARCI sendiri menjalankan bisnis pertambangan emas melalui dua rntitas anak yang sepenuhnya dimiliki oleh perusahaan yakni PT Meares Soputan Mining (MSM) yang berdiri tahun 1986 dan PT Tambang Tondano Nusajaya (TTN) 1997.
Keduanya merupakan pemegang Kontrak Karya (KK) dari konsesi pertambangan seluas 40.000 hektar yang berlokasi di Sulawesi Utara, Indonesia.
5. PT United Tractors Tbk (UNTR)
Melalui entitas anak yakni PT Agincourt Resources (PTAR), Perseroan mengelola bisnis penambangan emas. Di mana United Tractors memiliki saham sebesar 95% pada perusahaan tersebut. PTAR mengoperasikan tambang emas Martabe yang berlokasi di daerah Tapanuli Selatan provinsi Sumatera Utara dengan area operasi seluas 479 hektar.
Produksi emas yang didapatkan sepanjang 2022 dari PTAR adalah 259.157 oz emas dan mampu menjual 286,4 juta ons emas.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(ras/ras)