CNBC Indonesia Research
Bank Kripto Gugur Bitcoin Melambung, Siapa yang Untung?

Jika Signet terus beroperasi, hilangnya kemampuan Signature untuk menerima deposit kripto tetap menjadi masalah besar.
Meskipun ada bank lain yang lebih kecil yang masih mau menerima kripto, tetapi keterlibatan Signature dalam industri kripto memberikan kredibilitas industri, terutama dalam menghadapi teguran peraturan.
Pada Januari lalu, FDIC dan regulator keuangan lainnya mengeluarkan pernyataan bersama yang memperingatkan bank tentang risiko kripto terhadap sistem keuangan yang lebih besar.
Kegelisahan pasar dan pengawasan peraturan kemungkinan besar akan menghalangi banyak bank, terutama yang lebih kecil, untuk mengambil risiko dan stigma terlibat dengan kripto sama sekali.
John Lo, mitra pengelola aset digital di firma investasi Recharge Capital, memperkirakan bahwa jatuhnya Silvergate dan Signature akan memukul perusahaan kripto yang lebih kecil dan baru muncul lebih keras daripada pemain utama industri.
"Bagi institusi kripto yang sudah besar, mungkin sedikit lebih mudah bagi mereka untuk beralih ke bank yang lebih besar. Tetapi bagi mereka yang masih dalam proyek atau startup crypto yang lebih kecil, beban mereka sama seperti beban startup lainnya di SVB. Sangat sulit menemukan penyedia perbankan untuk industri yang baru lahir dan berisiko," ujar Lo, dikutip dari Majalan Time.
Situasi seperti itu juga akan memengaruhi pelanggan ritel yang berharap untuk membeli dan menjual kripto sendiri.
"Jika tidak ada bank AS yang akan mengambil simpanan dari klien kripto, pada akhirnya, bursa tidak dapat menyimpan dolar AS dan tidak akan menerima simpanan. Dan itu akan membuat pengalaman yang cukup sulit bagi pengguna untuk masuk ke bursa," kata Lo.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[Gambas:Video CNBC]
(chd/chd)