FX Insight
Inflasi di AS Melandai, Saatnya Rupiah Ngegas!

- Rupiah berpeluang kembali menguat melihat indeks dolar AS yang kesulitan bangkit.
- Pasar semakin yakin The Fed tidak akan agresif lagi menaikkan suku bunga tahun ini. Beberapa bahkan melihat periode kenaikan suku bunga The Fed sudah berakhir.
- Rupiah perlu menembus Rp 15.300/US$ untuk bisa menguat lebih jauh lagi.
Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah melemah tipis 0,13% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 15.380/US$, setelah menguat cukup tajam sehari sebelumnya. Peluang rupiah untuk kembali menguat pada perdagangan Rabu (15/3/2023) cukup besar melihat indeks dolar AS yang masih tertekan.
Inflasi di Amerika Serikat yang terus menurun memperkuat ekspektasi bank sentral AS (The Fed) tidak akan kembali agresif, apalagi setelah kolapsnya Silicon Valley Bank (SVB).
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan inflasi pada Februari tumbuh 6% (year-on-year/yoy), lebih rendah dari bulan sebelumnya 6,4%. Inflasi inti juga turun menjadi 5,5% dari sebelumnya 5,6%.
Pelaku pasar kini semakin yakin The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 4,75% - 5% dengan probabilitas sekitar 80%, berdasarkan perangkat FedWatch milik CME Group. Data yang saham menunjukkan ada probabilitas sebesar 20% The Fed tidak akan menaikkan suku bunganya lagi pekan depan.
Secara teknikal, belum ada perubahan level-level yang harus diperhatikan. Resisten di kisaran rerata pergerakan 100 hari (moving average 100/MA 100) Rp 15.410/US$ dan Fibonacci Retracement 38,2% di kisaran Rp 15.450/US$ sebelumnya sukses menahan pelemahan rupiah.
Area tersebut menjadi resisten kuat, rupiah langsung menguat pada Senin (13/3/2023) setelah menyentuh level tersebut.
Indikator Stochastic pada grafik harian kini berada di wilayah jenuh beli (overbought) dalam waktu yang lama dan mulai menurun.
![]() Foto: Refinitiv |
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
Dengan stochastic berada di wilayah overbought, ruang penguatan rupiah tentunya lebih besar.
Support terdekat berada di kisaran Rp 15.320/US$ - Rp 15.300/US$. Rupiah bisa menguat lebih jauh jika mampu menembus konsisten ke bawah level tersebut.
Sementara selama tertahan di atas support, rupiah berisiko melemah menguji lagi resisten Rp 15.410/US$ - Rp 15.450/US$.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[Gambas:Video CNBC]
Hati-Hati Terpuruk, Rupiah!
(pap/pap)