
China Membaik, Tapi Amerika Bikin 'Ngeri', Waspadalah IHSG!

Tiga indeks utama Wall Street berakhir di zona hijau pada perdagangan akhir pekan lalu Jumat (3/3/2023) di tengah gejolak yang terjadi pada bursa saham AS akhir-akhir ini.
Naiknya 3 indeks utama ini dipicu oleh imbal hasil Teasury AS dan investor mempertimbangkan dampak kumulatif dari kenaikan Fed yang telah diterapkan serta mencerna komentar minggu ini dari bank sentral.
Dow Jones Industrial Average naik 387,40 poin atau 1,17% menjadi 33.390,97, S&P 500 naik 1,61% menjadi 4.045,64, dan Nasdaq Composite naik 1,97% menjadi ditutup pada 11.689,01.
Dow Jones membukukan kenaikan 1,75% dan menghentikan penurunan beruntun empat minggu. S&P 500 ditutup naik 1,90% pada minggu ini dan minggu positif pertamanya dalam empat minggu terakhir. Nasdaq mengakhiri minggu 2,58% lebih tinggi.
Imbal hasil benchmark Treasury 10 tahun turun di bawah ambang batas 4%. Pedagang telah mengamati 4% sebagai level kunci dalam 10 tahun yang dapat memicu penurunan saham lainnya. Pada saat minggu ini ketika tingkat 10 tahun naik di atas titik itu, saham mundur.
Treasury 10-tahun adalah suku bunga acuan yang memengaruhi hipotek dan pinjaman mobil, sehingga penembusan imbal hasil dapat mempengaruhi perekonomian.
"Pasar saham sangat sensitif terhadap imbal hasil obligasi pada saat ini dan mencari jeda untuk kenaikan imbal hasil baru-baru ini," kata Yung-Yu Ma, kepala strategi investasi BMO Wealth Management dikutip CNBC International.
"Ada antisipasi gugup untuk rilis data yang akan datang untuk pekerjaan dan inflasi setelah pembacaan yang sulit bulan lalu. Pasar tidak mungkin mempertahankan traksi sampai titik data melanjutkan tren pendinginan." Tambahnya.
Sentimen pasar mendapat dorongan setelah Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic mengatakan menurutnya bank sentral dapat mempertahankan kenaikan suku bunga menjadi 25 basis poin daripada kenaikan setengah poin yang disukai oleh beberapa pejabat lainnya.
Namun, Gubernur Fed Christopher J. Waller memberikan nada yang lebih keras dalam komentarnya kepada Koalisi Bank Ukuran Menengah Amerika, meningkatkan kemungkinan jika angka inflasi tidak turun. Dia merujuk pada pembacaan terbaru dari indeks harga konsumen dan laporan pengeluaran konsumsi pribadi.
"Jika laporan data tersebut terus masuk terlalu panas, kisaran target kebijakan harus dinaikkan lebih jauh tahun ini untuk memastikan bahwa kita tidak kehilangan momentum yang ada sebelum data untuk Januari dirilis," kata Waller.
(aum/aum)