CNBC Indonesia Research

Pisang Goreng Camilan Terbaik Dunia, Potensinya Gak Main-main

Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
20 February 2023 09:40
FILE PHOTO: A mother and her daughter shop for bananas at a market in Bangkok, Thailand, March 31, 2016.  REUTERS/Athit Perawongmetha/File Photo
Foto: REUTERS/Athit Perawongmetha
  • Pisang goreng, makanan khas Indonesia masuk dalam daftar camilan terbaik di dunia, mengalahkan kuliner camilan dari negara lain, bahkan Italia.
  • Asal muasalnya tentu saja dari pisang yang merupakan salah satu komoditas pertanian unggulan Indonesia yang tentu saja punya potensi ekspor melimpah .
  • Istimewanya pisang ini ternyata sudah dibaca oleh putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang membawa bisnisnya sukses hingga kini.

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia kaya akan cita rasa yang beragam mulai dari manis, asin, gurih, segar bisa menjadi satu. Sebab itu, kuliner Indonesia banyak menarik perhatian selain karena keunikannya tentu saja cita rasa yang kuat berempah. Kali ini ada yang menarik dari hasil olahan komoditas pertanian unggulan Tanah Air.

TasteAtlas telah merilis daftar camilan terbaik di dunia. Dalam daftar tersebut setidaknya ada 50 jenis kudapan dari seluruh dunia. Menariknya, pisang goreng berhasil menduduki peringkat 1 sebagai kudapan terbaik di kancah global.

Pasti sudah tak asing lagi bagi warga Tanah Air. Pisang goreng biasa disajikan sehari-hari sebagai jajanan yang umum disantap di seluruh Indonesia. memang ada banyak macamnya apalagi seiring dengan berkembangnya bahan makanan, jenis kudapan ini bisa disajikan dengan keju, coklat, bahkan mozarella.

Meskipun punya banyak jenis pisang yang bisa di goreng, pisang goreng juga memiliki beragam nama yang berbeda. Godoh biu di Bali atau gedhang goreng di Jawa.

Menilik Potensi Pisang di Indonesia

Potensi Pisang di Indonesia memang luar biasa. Buah ini merupakan salah satu komoditas hortikultura buah tropis yang mempunyai potensi dan nilai ekonomi yang cukup tinggi yang mendapat prioritas untuk dikembangkan secara intensif.

Selain itu, manfaat pisang beragam sebagai fungsi pangan, fungsi kesehatan, fungsi sosial budaya dan fungsi ekonomi.

Luas panen dan produksi pisang di Indonesia cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya karena meningkatnya pemanfaatannya. Ini karena termasuk mudah dikembangkan karena dapat tumbuh di berbagai tempat, di daerah tropis dari dataran rendah sampai dataran tinggi.

Dengan potensi ini, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) produksi pisang di Tanah Air cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2021 produksi pisang di Indonesia mencapai 8,74 juta ton. Angka ini naik 6,8% dibandingkan tahun sebelumnya.

Jika dilihat berdasarkan wilayahnya, produksi pisang domestik paling banyak di Jawa Timur pada 2021, yakni 2,05 juta ton. Di posisi kedua paling banyak di Jawa Barat tercatat sebanyak 1,65 juta ton. Lalu, Lampung menghasilkan pisang sebanyak 1,12 juta ton.

Dibandingkan buah-buahan yang lain, Pisang merupakan buah yang paling dominan di produksi di Indonesia. Volumenya berada di atas buah nanas, mangga, jeruk, durian bahkan pepaya.

Selain produksinya, Pisang ini juga menjadi salah satu komoditas ekspor yang strategis untuk dikembangkan. Tak hanya punya potensi produksi, tanaman ini juga punya potensi ekspor.

Potensi tujuan ekspor pisang Indonesia adalah Jepang, Timur Tengah, Malaysia, Korea, Belanda, Tiongkok, dan Australia dengan nilai ekspor terbesar ke Jepang yaitu US$1,348 juta pada tahun 2020.

Dari sisi produksi dan potensi ekspor sebenarnya sudah dimiliki komoditas ini. Kendati demikian, persoalan untuk produk pertanian tentunya bakal tetap ada oleh sebab itu, butuh perhatian lebih oleh pemerintah untuk terus menghidupkan potensi buah ini.

Dengan adanya data pisang goreng masuk ke dalam daftar camilan terenak di dunia, potensi ekspor bisa terus dikembangkan dan ditingkatkan. Selain itu, luas lahan tanam juga penting di perhatikan.

Menurut Associate Director PT GGP beberapa kesulitan utama pisang lokal untuk bersaing di pasar global antara lain produktivitas rendah, kualitas produk tidak konsisten, produk tidak bisa dilacak catatan perlakuannya, tidak memiliki sertifikasi mutu untuk pasar internasional, dan belum memenuhi Global Good Agriculture Practice (GAP) for Banana Production.

Sebab itu, perlu di dorong untuk dimaksimalkan potensinya. Varietas unggul berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas. Melalui Balai Penelitian dengan upaya menghasilkan inovasi varietas unggul dan teknologi .

Implikasi kebijakan yang dapat diterapkan dalam rangka peningkatan daya saing pisang Indonesia salah satunya bisa dengan meningkatkan produktivitas seiring juga dengan menerapkan inovasi teknologi dalam teknik budidaya sehingga mutu pisang yang dihasilkan sesuai dengan permintaan dalam negeri maupun di luar negeri.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(aum/aum)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation