Market Commentary
Gak Semanis Produknya, Saham GULA Ambles 2 Hari Beruntun

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten perkebunan dan produsen gula yakni PT Aman Agrindo Tbk (GULA) terpantau kembali ambles dan sudah menyentuh auto reject bawah (ARB) pada perdagangan sesi I Jumat (17/2/2023).
Per pukul 09:50 WIB, saham GULA sudah ambles 6,6% ke posisi harga Rp 368/saham dan sudah menyentuh ARB sejak pembukaan perdagangan hari ini.
Saham GULA sudah ditransaksikan sebanyak 177 kali dengan volume sebesar 421.400 lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 156,12 juta. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 393,89 miliar.
Hingga pukul 09:50 WIB, ada 16.682 lot antrian jual di order offer pada harga Rp 368/saham. Namun di order bid atau beli, belum ada antrian yang tertera kembali, menandakan bahwa saham GULA sudah menyentuh ARB kembali.
Saham GULA tercatat sudah ambles sejak perdagangan kemarin. Padahal pada perdagangan Selasa dan Rabu lalu, saham GULA sempat melesat.
Meski pagi hari ini saham GULA ambles, tetapi sejak IPO, saham GULA masih terpantau melesat hingga 268%. Adapun harga IPO GULA saat itu mencapai Rp 100/saham.
Belum diketahui alasan jelas penyebab amblesnya saham GULA pagi hari ini selain aksi profit taking investor. Tetapi sebelumnya, saham GULA sempat ambles pada perdagangan 9 Februari - 13 Februari lalu, karena adanya transaksi penjualan saham oleh komisaris perseroan yakni Steve Matthew Utomo.
Steve mengurangi kepemilikan saham sebanyak 20.700 lembar. Transaksi penjualan terjadi pada harga Rp 310 per saham, di mana transaksi ini dilakukan pada 2 Januari lalu.
Dengan pelaksanaan transaksi tersebut, timbunan saham Steve Utomo menjadi 2,5 juta lembar atau setara dengan porsi kepemilikan 0,234%. Berkurang 0,002 persen dari sebelum transaksi dengan donasi 2,52 juta eksemplar alias 0,235%.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd)[Gambas:Video CNBC]