Bikin Pusing Seluruh Dunia, Harga Bahan Pangan Global Ini Terbang

Emanuella B, CNBC Indonesia
09 January 2025 16:30
Ilustrasi Minyak Zaitun (Image by Steve Buissinne from Pixabay)
Foto: Ilustrasi Minyak Zaitun (Image by Steve Buissinne from Pixabay)

Jakarta,CNBC Indonesia- Tahun 2024 menjadi perjalanan rollercoaster bagi harga bahan makanan global. FAO Food Price Index (FFPI) mengungkapkan dinamika harga berbagai komoditas pangan yang menggambarkan tantangan besar, mulai dari perubahan iklim hingga pola konsumsi global. Sebagai catatan penting,

FAO Index pada Desember 2024 mencatat indeks di angka 127,0 poin, turun 0,5 persen dibandingkan November, tetapi tetap 6,7 persen lebih tinggi dari Desember 2023. Meski demikian, angka ini jauh dari puncaknya pada Maret 2022, yakni 33,2 poin lebih rendah.

Kenaikan bahan pangan ini tentu saja membebani masyarakat dunia, terutama ibu-ibu rumah tangga yang harus mengatur kebutuhan makanan untuk keluarga.

Berdasarkan data FAO Food Price Index 2024, minyak nabati menjadi bahan makanan termahal secara tahunan dengan indeks rata-rata mencapai 138,2 poin, naik 9,4 persen dibandingkan tahun 2023.

Harga minyak nabati terutama dipengaruhi oleh pasokan yang ketat di negara produsen utama di Asia Tenggara, khususnya minyak sawit, meskipun ada sedikit penurunan di bulan Desember. Indeks ini juga melampaui bahan makanan lainnya seperti produk susu (129,6 poin) dan daging (117,2 poin), menjadikannya kategori dengan harga tertinggi di pasar global pada 2024.

Namun, jika dilihat secara bulanan, produk susu atar dairy pada Desember berada di puncak dengan indeks 138,9 poin, sedikit lebih tinggi dari minyak nabati di 163,3 poin untuk bulan yang sama. Ini menunjukkan dinamika harga yang fluktuatif tergantung pada jenis bahan makanan dan periode tertentu.



Sementara untuk indeks harga serealia pada Desember berada di 111,3 poin, relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya tetapi 9,3% lebih rendah secara tahunan(year on year/yoy). Harga gandum mengalami tekanan dari peningkatan panen di Argentina dan Australia, tetapi sedikit terkerek akibat kondisi panen buruk di Rusia.

Menariknya, harga jagung mencatat kenaikan tipis akibat permintaan ekspor yang kuat, sementara harga beras mengalami penurunan 1,2%. Secara tahunan, indeks serealia mencapai 113,5 poin, turun 13,3% dari 2023, tetapi beras mencatat kenaikan tahunan ke level tertinggi dalam 16 tahun.

Indeks harga daging di Desember mencatat kenaikan ke 119,0 poin, tertinggi dalam tiga bulan terakhir, terutama didorong oleh kenaikan harga daging sapi. Permintaan yang kuat dan penurunan pasokan akibat penutupan musim di negara pengekspor utama menjadi faktor utama. Indeks ini mencatat kenaikan 7,1 persen YoY, dengan rata-rata tahunan 117,2 poin, naik 2,7 persen dibandingkan 2023.

Harga bahan pangan globalFoto: FAO
Harga bahan pangan global




Lain halnya untuk gula. Indeks gula turun signifikan pada Desember ke120,0 poin, turun 5,1% dari November dan 10,6% lebih rendah YoY. Penurunan ini disebabkan oleh produksi besar-besaran di Brasil serta penguatan prospek pasokan global. Namun, secara tahunan, indeks gula rata-rata di 125,8 poin, turun 13,2 persen dari 2023, menunjukkan tren pasokan yang membaik.

Memang, 2024 menjadi tahun yang penuh warna bagi harga bahan makanan dunia. Yang dinantikan, apakah 2025 akan lebih "manis" atau justru menantang?

CNBC Indonesia Research

(emb/emb)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation