Saham IPO 2023 Masih Banyak yang Loyo, Nih Daftarnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa saham-saham IPO awal 2023 hingga kini terpantau masih banyak yang mencatatkan kinerja negatif hingga perdagangan sesi II Rabu (15/2/2023).

Hingga pukul 13:40 WIB, setidaknya ada 11 saham IPO 2023 yang kembali terkoreksi parah hingga sesi II hari ini. Namun, enam sisanya berhasil menguat.

Berikut pergerakan saham-saham IPO 2023 pada sesi II hari ini.

Sumber: RTI

Dari data di atas, pada perdagangan sesi II hari ini, saham emiten transportasi logistik yakni PT Jasa Berdikari Logistics Tbk (LAJU) menjadi saham IPO awal 2023 yang paling parah koreksinya hari ini yakni ambles 6,54% ke posisi Rp 200/saham. Bahkan dari awal perdagangan hari ini, saham LAJU sudah menyentuh auto reject bawah (ARB).

Selanjutnya ada saham emiten produsen pembungkus untuk beragam keperluan pengemasan yakni PT Solusi Kemasan Digital Tbk (PACK) yang ambrol 5,88% ke Rp 96/saham.

Meski begitu, ada enam saham IPO awal 2023 yang terpantau menguat di sesi II hari ini. Saham PT Haloni Jane Tbk (HALO) menjadi yang paling besar penguatannya hari ini, yakni melonjak 5,04% ke posisi Rp 125/saham.

Selanjutnya ada saham PT Pelita Teknologi Global Tbk (CHIP) yang melesat 3,48% menjadi Rp 238/saham pada sesi II hari ini.

Namun jika dihitung dari harga IPO-nya, saham IPO awal 2023 sejatinya sudah cukup membaik, meski masih cukup banyak yang berkinerja kurang baik.

Dari 17 saham IPO awal 2023, sembilan saham berhasil mencatatkan kinerja yang cukup positif, sedangkan delapan sisanya masih terkoreksi.

Saham WINE sejatinya sudah mencatatkan kinerja yang cukup apik, di mana dari harga IPO-nya di Rp 129/saham, saat ini sudah melesat hingga 138,76%.

Bahkan, saham LAJU yang saat ini merana, sejatinya sudah melesat hingga 100% dari harga IPO-nya di Rp 100/saham.

Namun, saham yang terpantau menguat pada hari ini, ternyata masih berkinerja kurang baik. Seperti saham SOUL, di mana pada sesi II hari ini melesat 2% lebih, tetapi dari IPO-nya masih terkoreksi parah hingga 64,89%.

Beberapa saham IPO awal 2023 masih berkinerja kurang baik karena investor hanya memanfaatkan kenaikan sementara atau setelah mereka dinilai sudah mendapatkan keuntungan, lalu mereka cenderung langsung melepasnya, sehingga saham-saham ini hanya melesat dalam satu atau dua hari saja, setelahnya langsung terkoreksi lagi.

Meski begitu, tak jarang saham IPO awal 2023 sulit bangkit dan terus mencetak koreksi parah, karena memiliki tingkat volatilitas yang cukup tinggi dan masuk kategori high risk-high return, sehingga investor cenderung enggan mempertahankannya dalam waktu yang lebih lama.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.