IPO Watch

Punya Prospek Usaha Segudang IPO TRON Mahal Tapi Menarik

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
15 February 2023 12:55
Bus listrik terparkir di Depo Transportasi Jakarta (Transjakarta), Cawang, Jakarta, Selasa (23/3/2021). PT Transportasi Jakarta menyampaikan pihaknya berencana mengoperasikan 30 unit bus listrik. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Bus listrik terparkir di Depo Transportasi Jakarta (Transjakarta), Cawang, Jakarta, Selasa (23/3/2021). PT Transportasi Jakarta menyampaikan pihaknya berencana mengoperasikan 30 unit bus listrik. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
  • TRON akan serap pendanaan Rp165 miliar dari IPO
  • Prospek TRON cukup menarik karena sektor teknologi yang semakin berkembang
  • Meski valuasinya cenderung mahal, tetapi TRON memiliki potensi mendapatkan profitabilitas di masa depan

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk (TRON) akan menyelenggarakan initial public offering (IPO) dengan harga awal Rp140-Rp220 per lembar saham.

Rencananya IPO TRON dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 750 juta saham ke investor dan target dana yang diraup sebanyak-banyaknya Rp165 miliar.

TRON pun mengadakan program kepemilikan saham karyawan dengan jumlah sebanyak-banyaknya 5% atau 37,5 saham.

Sebagai pemanis IPO, TRON juga menawarkan 375 juta waran seri I yang menyertai saham baru atau sebanyak-banyaknya 17,05% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan. Setiap pemegang dua saham baru TRON berhak memperoleh satu waran seri I.

Dana hasil IPO rencananya 30% akan digunakan untuk belanja modal dalam bentuk penambahan area operasional yang berlokasi di Jawa Barat.

Sisanya untuk proyek pengembangan smart city dan business solution provider transportasi di berbagai kota.

Selain itu juga untuk biaya tenaga kerja dan pembelian bahan baku produk, serta pengembangan segmen distribusi penjualan produk dan layanan business to business (B2B) dan business to consumer (B2C).

Prospek Bisnis

Adanya kesenjangan antara pertumbuhan kendaraan yang eksponensial dan jalan yang bertumbuh linier memberi ruang lebar untuk bertumbuhnya transportasi massal.

Survey BPS tahun 2020 menunjukkan bahwa jumlah jalan di Indonesia pada tahun 2020 baru mencapai 548.366 km yang meningkat sebesar 0,71% dari tahun sebelumnya, sedangkan pertumbuhan kendaraan pada tahun 2020 mencapai 4,95%

Maka dari itu Pemerintah terus memperbaiki infrastruktur jalan untuk menampung kendaraan. Hasilnya Indonesia berada pada urutan ketiga setelah Singapura dan Malaysia untuk urusan pembangunan infrastruktur di ASEAN.

Bahkan pembangunan infrastruktur jalan yang cukup masif dalam beberapa tahun ini belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat atas perjalanan yang efisien dan tepat waktu.

Pemerintah pun menawarkan solusi dengan Program Prioritas Penyediaan Subsidi Angkutan Umum Massal Perkotaan sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024.

Karena program itu kebutuhan akan layanan yang mendukung transportasi publik menjadi sangat tinggi termasuk pengembangan teknologinya.

Kebutuhan teknologi internet semakin jelas dibutuhkan oleh transportasi publik guna membuat transportasi semakin efisien di jalan, aman, dan nyaman.

Selain itu, satu teknologi yang sedang dikembangkan oleh Indonesia terkait transportasi adalah sistem pembayaran tol non-tunai-nir-sentuh. Ini dipercaya akan menghemat waktu transaksi dan mengurangi lama antrian di pintu tol di tengah pertumbuhan kendaraan di jalan tol.

Pihak Jasa Marga juga mencatat rata-rata lalu lintas jalan tol naik 12,8% pada kuartal 1 pada 2022 dibandingkan dengan periode yang sama 2021.

Berdasarkan data dari Mordor Intelligence atas Internet of Things (IOT) Market Trend sebagaimana dikutip oleh IWOW Technology Limited, nilai pasar IoT global diperkirakan akan tumbuh pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan sebesar 10,5% dari US$761 miliar pada tahun 2020 menjadi US$1.386 miliar pada tahun 2026

Ukuran pasar keseluruhan untuk IoT di ASEAN (semua negara kecuali Singapura) diperkirakan mencapai US$4,6 miliar pada tahun 2020, tumbuh dari basis yang sangat kecil sebesar US$280 juta pada tahun 2014.

 

Kinerja Keuangan Perusahaan

Perusahaan mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang signifikan dan mendorong pertumbuhan laba.

Per Juli 2022, TRON berhasil memperoleh pendapatan sebesar Rp52,4 miliar, tumbuh 187,9% dibandingkan periode yang sama pada 2021.

Sementara laba kotor juga meroket 118,5% menjadi Rp17,78 miliar pada periode Januari-Juli 2022.

Namun marjin laba kotor perusahaan tergerus menjadi 34% dari periode yang sama 2021 sebesar 44%. Hal ini karena peningkatan pembelian bahan baku yang meningkat tajam pada 2022. Sehingga beban pokok pendapatan juga ikut meningkat.

Selain itu, terdapat peningkatan signifikan sebesar 322% menjadi Rp6,3 miliar terhadap beban gaji dan tunjangan serta imbalan kerja yang membebani margin laba. Selain itu juga membuat raihan laba TRON pada 2022 tidak bertumbuh signifikan meskipun pendapatan meningkat ratusan persen.

Laba akhir dari TRON per Juli 2022 adalah sebesar Rp5,46 miliar, bertumbuh 27,2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Sedangkan marjin laba TRON pada Juli 2022 hanya 10,43% dibandingkan periode yang sama 2021 sebesar 22%.

 

Valuasi Perusahaan

Saat ini atau sebelum IPO ekuitas TRON sebesar Rp52,6 miliar. Setelah mendapatkan dana IPO sebesar Rp165 miliar, ekuitas TRON menjadi Rp217 miliar. Sementara jumlah lembar saham meningkat menjadi 3,3 miliar lembar saham setelah IPO program ESA dan Waran.

Oleh karena itu nilai buku TRON menjadi Rp66,77. Jika dibandingkan dengan harga penawaran Rp140 hingga Rp220 per lembar, diperoleh price to book value (PBV) TRON sebesar 2,1 kali - 3,29 kali.

Valuasi TRON relatif mahal karena 2 kali dari nilai buku perusahaan. Akan tetapi melihat potensi pertumbuhan transportasi publik Indonesia dan kerja sama B2G, TRON memiliki potensi mendapatkan profitabilitas di masa depan.

Ditambah hingga saat ini perusahaan terbilang sehat dengan rasio hutang dibandingkan ekuitas masih kecil yakni 0,14. Sehingga layak diperhatikan investor.

 

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(ras/ras)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation