Market Commentary

Aneh Tapi Nyata, Harga Batu Bara Lesu, Saham ADRO Lari

CNBC Indonesia Research, CNBC Indonesia
13 February 2023 13:57
Tambang batu bara PT Adaro Indonesia
Foto: Adaro Energy

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten batu bara yakni PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) terpantau melesat lebih dari 2% pada perdagangan sesi II Senin (13/2/2023).

Per pukul 13:35 WIB, saham ADRO melonjak 2,19% ke posisi harga Rp 2.800/unit. Saham ADRO diperdagangkan di rentang harga Rp 2.790 - Rp 2.830.

Nilai transaksi saham ADRO hingga pukul 13:35 WIB mencapai Rp 111,73 miliar dengamn volume transaksi mencapai 39,85 juta dan sudah ditransaksikan sebanyak 6.709 kali.

Adapun kapitalisasi pasar ADRO saat ini mencapai Rp 89,56 triliun. Sedangkan rasio price to earnings (PER) saat ini mencapai 2,27 kali dan rasio price to book value (PBV) saat ini mencapai 1,01 kali.

Hingga pukul 13:35 WIB, di order bid atau beli, terdapat 10.361 lot antrian di harga Rp 2.800/unit. Sedangkan antrian beli terbanyak berada di harga Rp 2.720/unit, yakni sebesar 19.446 lot antrian.

Sementara di order offer atau jual, terdapat 6.444 lot antrian di harga Rp 2.810/unit. Adapun antrian jual terbanyak berada di harga Rp 2.850/unit yang sebanyak 16.467 lot.

Melesatnya saham ADRO terjadi di tengah masih cenderung lesunya harga batu bara acuan dunia, meski pada perdagangan akhir pekan lalu cenderung rebound.

Pada perdagangan Jumat pekan lalu, harga batu bara kontrak Maret di pasar ICE Newcastle memang ditutup melesat yakni 7,6% ke posisi US$ 206 per ton.

Namun secara keseluruhan, harga batu bara ambruk 7,42% pada pekan lalu. Artinya, harga batu bara sudah ambles dalam enam pekan terakhir. Rekor buruk tersebut adalah yang pertama kali sejak Agustus 2019.

Harga batu bara juga sempat terjun di bawah US$ 200 pada Kamis pekan lalu. Harga di bawah US$ 200 tersebut adalah yang pertama kali sejak awal Februari 2022 atau era sebelum perang Rusia-Ukraina.

Pekan ini, pergerakan harga batu bara diperkirakan masih berat. Melandainya permintaan dari Eropa, melemahnya harga gas menjadi faktor utama, serta skandal Adani Group. Namun, sentimen positif dari China berupa pemulihan ekonomi diharapkan bisa menopang pasir hitam.

Namun, prospek pembagian dividen menjadi katalis positif bagi saham-saham batu bara, termasuk saham ADRO, meski sejak awal tahun ini saham batu bara juga cenderung lesu.

Sentimen soal pembagian dividen emiten batu bara yang kemungkinan berlangsung pada April-Juni mendatang bisa menyelamatkan 'keboncosan' investor.

Singkatnya, dalam jangka pendek harga saham batu bara seperti ADRO bisa rebound seiring investor memburu dividen. Walaupun begitu, tidak menutup kemungkinan harga saham bisa kembali melorot pasca cum dividen.

Di lain sisi, investor asing pada Jumat lalu terpantau memburu saham ADRO hingga mencapai Rp 36,2 miliar.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(chd/chd)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation