Market Commentary

Dividen Catat Rekor Tertinggi, Saham ADRO Kok Malah Turun?

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
23 December 2022 09:29
FILE PHOTO: The logo of PT Adaro Energy as seen at PT Adaro Energy headquarters in Jakarta, Indonesia, October 20, 2017. REUTERS/Beawiharta/File Photo
Foto: REUTERS/Beawiharta/File Photo

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) terpantau merosot lebih dari 2% pada awal perdagangan sesi I Jumat (23/12/2022).

Per pukul 09:22 WIB, saham ADRO terpantau ambles 2,54% ke posisi harga Rp 3.830/saham.

Saham ADRO kembali melemah karena investor cenderung masih merespons negatif dari aksi jual yang dilakukan oleh petinggi Adaro pada Selasa kemarin. Julius Aslan, Direktur Adaro menjual sebanyak 3 juta saham perseroan.

Transaksi dilakukan sebanyak 2 kali, yakni 2 juta saham dengan harga Rp 3.930/unit dan 1 juta saham di harga Rp 3.920/unit. Nilai transaksinya sebesar Rp 11,78 miliar.

Sebelum transaksi, Julius memiliki 14 juta saham ADRO atau 0,04%. Setelah transaksi, jumlahnya menjadi 11 juta saham atau 0,03%.

Disebutkan dalam keterbukaan informasi Adaro bahwa tujuan transaksi yang dilakukan oleh Julius ialah untuk investasi. Namun, tak dijelaskan secara lebih rinci lagi.

Tak hanya petinggi ADRO saja, investor asing juga masih melepas saham ADRO kemarin, meski jumlahnya tidak sebesar pada Selasa lalu. Kamis kemarin, asing melepas saham ADRO sebesar Rp 6,5 miliar.

Di tengah koreksinya saham ADRO, perseroan akan membagikan dividen tahun buku berjalan periode 2022 atau dividen interim. Aksi korporasi ini telah sesuai dengan keputusan direksi yang telah disetujui dewan komisaris kemarin.

Nilai dividen interim yang dibagikan mencapai US$ 500 juta. Ini setara sekitar Rp 7,78 triliun jika menggunakan asumsi kurs Rp 15.577 per dolar AS.

Nilai ini lebih tinggi 67% dari dividen interim tahun 2021 senilai US$300 juta. Nilai tersebut juga menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah perusahaan.

Pertimbangan pembagian dividen interim tersebut berdasarkan data keuangan per 30 September 2022. Perseroan meraih laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar US$ 1,90 miliar, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar US$ 4,31 miliar dan total ekuitas sebesar US$ 6,28 miliar.

Dari orderbook-nya, tercatat sudah ada 452.410 lot transaksi saham ADRO pada awal perdagangan sesi I per pukul 09:22 WIB. Dari order bid atau beli, terdapat 4.486 lot antrian di harga Rp 3.830/saham. Sedangkan di order offer atau jual, ada 3.840 lot antrian di harga Rp 3.840/saham.

Sanggahan: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham terkait. Keputusan investasi sepenuhnya ada pada diri anda, dan CNBC Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(chd/chd)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation