
Punya Rumah Pun Tak Jamin Layak Huni! Ini Datanya

Jakarta, CNBC Indonesia -Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sempat menyampaikan jika memiliki rumah akan semakin sulit. Hal ini disebabkan oleh tingginya harga lahan, bahan baku sampai ancaman tingginya suku bunga yang akan mempengaruhi bunga acuan dan bunga kredit di perbankan.
Persoalan rumah ini memang pelik, kalau kita melihat jumlah penduduk Indonesia mencapai 270 juta jiwa pada 2021. Dari jumlah ini kalau kita menilik data Badan Pusat Statistik (BPS) proporsi yang punya rumah layak huni 2021 mencapai angka 81,08%. Tapi, dari persentase ini 39%-nya tidak layak huni.
Berdasarkan data di atas, pada dasarnya sejak 2016 hingga 2021 memang tak ada perubahan yang signifikan terhadap proporsi rumah tangga yang memiliki rumahnya sendiri. Namun yang penting menjadi sorotan adalah angka 39% ini meskipun persentase ini turun 1,36% dibandingkan tahun sebelumnya.
Namun, rumah yang layak huni merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia setelah sandang dan pangan. yang pada intinya merupakan pengakuan negara-negara terhadap hak setiap orang atas standar kehidupan yang layak bagi dirinya dan keluarganya, termasuk pangan, sandang dan perumahan.
Dari data tersebut, ternyata persentase rumah tangga yang tinggal di rumah tak layak huni paling tinggi berada di Bangka Belitung, yakni 72,4%. Posisinya diikuti oleh Papua dan Jakarta dengan persentase masing-masing sebesar 71,08% dan 60%.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(aum/aum)