Newsdata

Pak Jokowi Benar! RI Ini Kaya SDA Laut, Ini Ekspor Terbesar

Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
07 February 2023 10:35
Ilustrasi rumput laut (Dok: detikcom/Agung Pambudhy)
Foto: Ilustrasi rumput laut (Dok: detikcom/Agung Pambudhy)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan sambutan dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kemarin (6/2/2023). Dalam sambutannya, Jokowi menilai masih banyak potensi sumber daya alam (SDA) laut yang belum diolah secara maksimal.

Jokowi memberikan contoh komoditas rumput laut. Indonesia merupakan eksportir nomor 1 rumput laut tapi bahan mentah.

"Kalau RRT (China) itu importir nomor 1 rumput laut dia tidak menjadi produsen rumput laut. Tetapi kita lihat kita ini hanya eksportir nomor 3 karagenan, agar-agar atau komponen yang membuat bahan kekentalan. Hanya nomor 3," kata Jokowi.

Kemudian, lanjut Jokowi, Indonesia juga menjadi eksportir nomor 1 untuk jenis ikan tuna, cakalang, dan tongkol. Indonesia juga menjadi importir nomor 1 tepung ikan.

Sekarang kita bicara data, sebenarnya apa saja sih sumber daya alam (SDA) laut yang dimiliki Indonesia? simak data produksi perikanan berdasarkan komoditas utama di Indonesia.

Indonesia merupakan salah satu produsen rumput laut terbesar di dunia. Ini mengingat sebagian besar wilayah Indonesia berupa laut yang menjadi lokasi sumber komoditas tersebut.

Sejalan dengan pernyataan Jokowi, ternyata sejak 2017 hingga 2019 produksi rumput laut Indonesia mengungguli komoditas produksi perikanan. Produksi tertinggi terjadi pada tahun 2018 angkanya mencapai 20,32 juta ton. BPS memang belum mencatatkan produksi terakhir di tahun 2020, 2021, dan 2022.

Namun, kalau kita menjahit dengan data yang lain, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menunjukkan,produksi rumput laut Indonesia mencapai 9,12 juta ton pada 2021.

Dengan potensi yang dimiliki, sampai dengan September 2022, volume ekspor rumput laut Indonesia di angka180,6 ribu tondengan nilai mencapai USD455,7 juta, dengan negara tujuan utama adalah Tiongkok. Jumlah tersebut meningkat 93% dibanding periode sama tahun 2021.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(aum/aum)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation