Market Commentary
'Holder' Lama Boncos, Seminggu Terakhir HMSP Malah Bikin Cuan

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten rokok PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) sedang dalam tren menguat dalam jangka pendek. Dalam sepekan, saham ini melompat 14,36% seiring investor kembali melirik saham rokok.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), per penutupan sesi I, Rabu (1/2/2023), saham HMSP melompat 6,15% ke angka Rp1.035/saham.
Bermodalkan market cap Rp120,39 triliun, kenaikan saham HMSP tersebut turut menopang penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) (0,45%).
Penguatan ini membuat harga saham HMSP dalam tren menguat jangka pendek, kendati masih downtrend dalam jangka menengah-panjang. Dalam 3 tahun terakhir, harga saham HMSP anjlok 48.51%.
Secara umum, aksi borong investor terhadap raksasa rokok, termasuk PT Gudang Garam Tbk (GGRM) akhir-akhir ini terjadi seiring sejumlah kabar dari perusahaan.
Dalam kasus HMSP, kabar mengenai ekspor perdana produk tembakau bebas asap bagi IQOS dengan merek HEETS di Karawang, Jawa Barat, turut mewarnai optimisme investor.
Diwartakan pada 17 Januari lalu, ekspor tersebut seiring dengan beroperasinya pabrik fasilitas produksi yang mulai beroperasi pada akhir tahun lalu dengan realisasi investasi senilai lebih dari US$ 186 juta atau setara sekitar.
Pabrik HEETS di Indonesia akan berfokus untuk memenuhi permintaan pasar ekspor di kawasan Asia Pasifik maupun pasar domestik dan sejalan dengan prioritas pemerintah untuk mendorong investasi dan peningkatan ekspor barang jadi.
Pabrik tersebut merupakan fasilitas produksi Philip Morris International (PMI) untuk produk tembakau inovatif bebas asap yang pertama di Asia Tenggara dan ketujuh di dunia.
Sedangkan, saham GGRM menguat 3,91% secara harian ke Rp23.900/saham. Bersama dengan HMSP, GGRM juga mencuat ke atas akhir-akhir ini.
Dalam seminggu, misalnya, saham GGRM melejit 19,33%. Namun, dalam setahun terakhir saham ini masih turun 25,64%.
Kabar dari perseroan yang akan menggarap Tol Kediri-Tulungagung pun masih direspon positif oleh investor dan akhirnya kembali mendongkrak saham GGRM, setelah sekian lama pergerakannya cenderung mendatar akibat terbebani dari kenaikan cukai rokok.
GGRM dikabarkan akan memulai pembangunan Jalan Tol Kediri-Tulungagung dengan nilai investasi Rp 10,25 triliun pada kuartal II-2023.
Dilansir dari laman Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Gudang Garam telah dinyatakan lolos untuk mengikuti pelelangan pengusahaan Jalan Tol Kediri-Tulungagung.
Untuk pembangunan jalan tol itu, Gudang Garam membutuhkan investasi sebesar Rp 10,25 triliun, tanpa adanya dukungan dari pemerintah yang dijadwalkan dimulai pada kuartal II-2023.
Sebagai informasi, Tol Kediri-Tulungagung memiliki panjang 44,51 kilometer. Proyek tersebut merupakan lanjutan dari Jalan Tol Kertosono - Kediri.
Secara teknikal, saham HMSP berhasil menembus support kuat di garis MA200 pada 26 Januari lalu. Namun, ada resistance terdekat yang perlu ditembus lagi oleh HMSP untuk meneruskan tren penguatan jangka pendek, yakni 1.060.
Apabila tak sanggup menyentuh resistance tersebut, saham HMSP akan menguji support terdekat di level psikologis Rp1.000.
Penurunan tajam saham HMSP yang disertai volume tinggi di area MA200 (Rp940-an), bisa menjadi indikasi pembalikan tren jangka pendek untuk meneruskan tren penurunan (tren mayor).
[Gambas:Video CNBC]
GGRM & HMSP Lewat, Saham Rokok Ini Cuan 70% Setahun
(trp/trp)