Newsdata
Top! Angka Stunting Indonesia Turun Jadi 21,6%, Bali Terendah

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia menjadikan percepatan penurunan stunting sebagai salah satu program prioritas nasional. Sehingga, pemerintah menargetkan di tahun 2024 mendatang angka stunting Indonesia turun ke 14%. Mampukah target tersebut tercapai?
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan angka prevelensi stunting Indonesia tahun 2022. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), angka stunting turun 11,4% dari 24,4% di tahun 2021 menjadi21,6%.
Menurut Kemenkes, turunnya angka prevelensi stunting tahun 2022 lalu tak lepas dari upaya pemerintah terus melakukan skrining anemia terhadap ibu-ibu hamil, memberikan penambahan darah bagi remaja putri dan ibu hamil, membantu pertumbuhan balita, mendoring pemberian ASI eksklusif serta melakukan edukasi kepada masyarakat.
Angka penurunan stunting sendiri ditargetkan 3% setiap tahun. Namun untuk tahun 2022, hanya 2,8% lantaran dampak dari pandemi. Meski demikian, dengan penurunan 2,8% saat terjadi pandemi tetap perlu diapresiasi.
Jika dilihat berdasarkan provinsi angka stunting tertinggi berada di Nusa Tenggara Timur (NTT) yakni 35,3%, sementara Bali dinobatkan sebagai provinsi dengan angka stunting terendah yakni 8%.
Berikut 5 Provinsi dengan angka stunting tertinggi dan terendah tahun 2022.
DampakĀ stuntingĀ ini bukan hanya urusan tinggi badan, tetapi yang paling berbahaya adalah nanti rendahnya kemampuan anak untuk belajar, dan yang ketiga munculnya penyakit-penyakit kronis yang gampang masuk ke tubuh anak.
Sebagai informasi, sebelumnya survei prevalensi stunting Indonesia dilakukan setiap 3 tahun hingga 5 tahun sekali. Namun sejak 2021 Menteri Kesehatan meminta agar survei prevalensi stunting dilakukan setiap tahun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
RI Dihantui Badai PHK, Tingkat Pengangguran Naik?
(aum/aum)