Market Commentary
Udah 3 Hari Saham GGRM Cuan Mulu, Mau Ganti Bisnis Ya?

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten produsen rokok asal Kediri yakni PT Gudang Garam Tbk (GGRM) kembali melesat pada perdagangan sesi I Kamis (26/1/2023), di mana saham GGRM sudah menghijau selama lima hari beruntun.
Per pukul 10:55 WIB, saham GGRM melesat 7,23% ke posisi Rp 21.500/unit. Saham GGRM bergerak direntang harga Rp 21.925-20.050 dan sudah ditransaksikan sebanyak 4.933 kali dengan volume sebesar 3,63 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 77,21 miliar.
Hingga pukul 10:55 WIB, di order bid atau beli, ada 13 lot antrian di harga Rp 21.500/unit. Posisi antrian bid terbanyak berada di harga Rp 21.275/unit yang sebanyak 322 lot. Sedangkan di order offer atau jual, ada 124 lot antrian di harga Rp 21.525/unit. Adapun posisi antrian terbanyak di order offer berada di harga Rp 21.550/unit, yakni sebanyak 166 lot.
Dari price to earning ratio (PER) saham GGRM saat ini mencapai 18,12 kali. Jika dibandingkan dengan kompetitornya yakni PT H.M Sampoerna Tbk (HMSP), saham GGRM cenderung lebih mahal, di mana PER HMSP saat ini mencapai 16,11 kali.
Adapun kapitalisasi pasar GGRM saat ini mencapai Rp 41,46 triliun.
Saham GGRM terpantau sudah menghijau selama lima hari beruntun sejak perdagangan Kamis pekan lalu. Namun, melesatnya sudah 3 hari terakhir yakni sejak Selasa lalu. Dari perdagangan Kamis pekan lalu hingga hari ini, saham GGRM sudah melesat hingga 25,73%.
Kabar dari perseroan yang akan menggarap Tol Kediri-Tulungagung pun masih direspon positif oleh investor dan akhirnya kembali mendongkrak saham GGRM, setelah sekian lama pergerakannya cenderung mendatar akibat terbebani dari kenaikan cukai rokok.
GGRM dikabarkan akan memulai pembangunan Jalan Tol Kediri-Tulungagung dengan nilai investasi Rp 10,25 triliun pada kuartal II-2023.
Dilansir dari laman Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Gudang Garam telah dinyatakan lolos untuk mengikuti pelelangan pengusahaan Jalan Tol Kediri-Tulungagung.
Untuk pembangunan jalan tol itu, Gudang Garam membutuhkan investasi sebesar Rp 10,25 triliun, tanpa adanya dukungan dari pemerintah yang dijadwalkan dimulai pada kuartal II-2023.
Sebagai informasi saja, Tol Kediri-Tulungagung memiliki panjang 44,51 kilometer. Proyek tersebut merupakan lanjutan dari Jalan Tol Kertosono - Kediri.
Proyek ini juga merupakan Proyek Strategis Nasional sesuai dengan Perpres No. 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik - Bangkalan - Mojokerto - Surabaya - Sidoarjo - Lamongan (Gerbangkertosusila), Kawasan Bromo - Tengger - Semeru, serta kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.
Jalan Tol Kediri-Tulungagung direncanakan menjadi bagian dari sistem Jalan Tol Trans Jawa dan akan tersambung pada rencana ruas Jalan Tol Ngawi-Kertosono-Kediri.
Pengusahaan Jalan Tol Kediri-Tulungagung akan dilakukan dengan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dengan skema bangun-guna-serah (BOT) dengan masa konsensi 50 tahun.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd)[Gambas:Video CNBC]