
Jos! Transaksi QRIS Tembus Rp 63 Triliun Pada 10 Bulan 2022

Jakarta, CNBC Indonesia - Transaksi menggunakan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) kini menjadi primadona masyarakat Indonesia. Apalagi, sejak tren pandemi tahun 2020 masyarakat lebih memilih menggunakan cashless. Kebiasaan ini terbawa hingga saat ini.
Terbukti, melihat data dari Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) mencatatkan peningkatan transaksi sepanjang Januari-September 2022 yakni mencapai 675 Juta transaksi dengan nilai transaksi tercatat sebesar Rp 63,33 triliun.
Jika melihat tren 2 tahun terakhir, September selalu mencatatkan transaksi paling tinggi di mana pada September 2021 volume transaksi mencapai 59 juta sementara, pada September 2022 mencapai 112 juta transaksi sekaligus mencatatkan level tertinggi sejak 2020.
Volume transaksi pada September 2022 melesat 89,83% secara year-on-year (yoy) dan naik 21,73% jika dibandingkan dari bulan sebelumnya.
Seiring dengan membaiknya perekonomian, peningkatan transaksi QRIS naik karena peningkatan jumlah merchant UMKM yang dapat menerima transaksi QRIS.Saat ini QRIS telah bida digunakan di banyak tempat mulai dari pedagang mikro, kecil, menengah dan besar pada berbagai sektor usaha.
Optimalisasi QRIS oleh berbagai perbankan membuat pelaku usaha hingga masyarakat dipermudah dalam melakukan transaksi keuangan. Sementara, dari sisi pedagang juga mudah memonitor hasil mutasi penjualannya dengan praktis.
Dalam hal ini Bank Indonesia (BI) telah menargetkan jumlah merchant UMKM yang bisa menerima transaksi QRIS sebanyak 45 juta merchant hingga akhir 2023 tahun ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aum/aum)