Masa Pandemi Nyaris Berakhir, Jumlah Penumpang MRT Naik Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Kini Indonesia telah memiliki moda transportasi canggih dan modern Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta , untuk memiliki transportasi secanggih ini Indonesia harus menunggu lebih dari 20 tahun. Sejak tahun pertama beroperasi tahun 2019, lantas bagaimana perkembangan penumpangnya hingga kini?

Membelah Jakarta dari Bundaran Hotel Indonesia (HI) di Jakarta Pusat hingga Lebak Bulus di Jakarta Selatan, MRT tidak hanya menjadi kebanggaan warga Jakarta tetapi juga membantu mobilitas hingga mengurangi kemacetan.

MRT dengan cepat mampu menarik pelanggan. Pada 2019 atau tahun pertama beroperasi, jumlah pengguna jasa MRT menembus 24,14 juta atau rata-rata 86.270 per hari.
Jumlah penumpang pada hari libur bahkan tetap tinggi yakni sekitar 70.448 per hari.

Namun tahun 2020, jumlah penumpang terpantau mengalami penurunan drastis menjadi 9,93 juta, kemudian tahun 2021 penumpang MRT lanjut turun menjadi ,19 juta pada 2021 karena adanya pandemi Covid-19 sejak Maret 2020.

Seiring dengan meredanya penyebaran Covid-19 dan meningkatnya mobilitas masyarakat, pengguna jasa MT juga melonjak pada tahun ini.

Sepanjang 2022, tercatat lebih dari 19,7 juta orang menggunakan layanan MRT Jakarta. Jumlah tersebut menunjukkan bahwa rata-rata 50 ribu orang per hari menggunakan MRT Jakarta dengan 87.072 jumlah perjalanan kereta.

Angka ini menunjukkan kenaikan dari tahun sebelumnya. Pada awal tahun 2022, PT MRT Jakarta (Perseroda) menargetkan angka keterangkutan penumpang sepanjang tahun 2022 mencapai 14,6 juta orang atau setara dengan rata-rata harian sebanyak 40 ribu orang per hari.

TIM RISET CNBC INDONESIA