
Kode BI Tak Kerek Suku Bunga Lagi, Negara Sudah Tak Genting?

Kabar baik datang dari China. Setelah mengalami era tergelap sejak 1976 pada tahun lalu, akibat produk domestik bruto (PDB) yang hanya tumbuh 3%, kini Negeri Tiongkok diprediksi bangkit.
Sebab, pemerintah China mulai melonggarkan kebijakan zero Covid-19. Hasil survei terbaru dari Reuters menunjukkan PDB China diperkirakan akan tumbuh 4,9% tahun ini.
Sebagai negara dengan nilai perekonomian terbesar kedua, bangktinya China tentunya menjadi kabar baik.
Kemudian Amerika Serikat (AS), inflasi sudah mulai menurun. Inflasi berdasarkan consumer price index (CPI) di AS pada Desember 2022 dilaporkan tumbuh 6,5% year-on-year (yoy), jauh lebih rendah dari sebelumnya 7,1%. CPI tersebut juga menjadi yang terendah sejak Oktober 2021.
CPI inti yang tidak memasukkan sektor energi dan makanan dalam perhitungan juga turun menjadi 5,7% dari sebelumnya 6%, dan berada di level terendah sejak Desember 2021.
Sebelumnya, Institute for Supply Management (ISM) awal bulan ini melaporkan sektor jasa Amerika Serikat mengalami kontraksi untuk pertama kalinya dalam dua setengah tahun terakhir.
ISM melaporkan purchasing managers' index (PMI) jasa turun menjadi 49,6 jauh dari bulan sebelumnya 56,5. Angka di bawah 50 berarti kontraksi, sementara di atasnya adalah ekspansi.
Kontraksi tersebut menjadi tanda gelapnya perekonomian AS pada 2023, resesi sudah membayangi.
Untuk diketahui sektor jasa merupakan kontributor terbesar produk domestik bruto (PDB) AS berdasarkan lapangan usaha. Kontribusinya tidak pernah kurang dari 70%.
Dengan kondisi tersebut, pasar kini melihat The Fed akan kembali menaikkan suku bunga 25 basis poin pada Februari nanti, dan sekali lagi dengan besaran yang sama sebulan berselang. Sebabnya, inflasi yang terus menurun.
Ekspektasi tersebut lebih rendah dari proyeksi The Fed sebesar 75 basis poin, hingga menjadi 5% - 5,75%.
Berdasarkan perangkat FedWatch milik CME Group, pasar juga melihat The Fed akan memangkas suku bunga di akhir 2023.
Kepala ekonom UBS, Arend Kapteyn, bahkan memprediksi The Fed akan memangkas suku bunga mulai bulan Juli nanti.
"Kami pikir mereka (The Fed) akan memangkas suku bunga tahun ini. Kami pikir yang pertama akan dilakukan pada bulan Juli" kata Kapteyn sebagaimana dilansir Market Insider, Selasa (10/1/2023).
Jika prediksi tersebut benar, suku bunga The Fed tidak lebih dari 5% dan ada peluang dipangkas tahun ini, perekonomian tentunya akan lebih baik, atau setidaknya tidak seburuk prediksi sebelumnya.
(pap/pap)