
Setelah ARB Berjilid-Jilid, Saham WMUU Bangkit Nih!

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah ambles dan menyentuh batas auto reject bawah (ARB) berhari-hari, saham emiten perunggasan yakni PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU) akhirnya berhasil rebound pada perdagangan sesi I Kamis (12/1/2023).
Per pukul 11:30 WIB, saham WMUU terpantau melesat 17,65% ke posisi Rp 60/saham. Pada perdagangan sesi I hari ini, saham WMUU sudah ditransaksikan sebanyak 13.016 kali dengan volume sebesar 780,08 juta lembar saham dan nilai transaksinya mencapai Rp 42,32 miliar.
Adapun hingga sesi I hari ini berakhir, ada 32.220 lot antrian beli di harga Rp 59/saham. Sedangkan di harga Rp 60/saham, terdapat 28.523 lot antrian jual.
Saham WMUU sebelumnya terkoreksi parah hingga 11 hari beruntun dan menyentuh ARB selama 10 hari beruntun.
Setelah ambruk berhari-hari dan ARB berjilid-jilid, pemilik sekaligus Komisaris Utama WMUU, Tumiyana pun kembali membeli saham WMUU melalui pengendali WMUU yakni PT Widodo Makmur Perkasa (WMPP).
Diketahui, WMPP memborong sebanyak 492.121.600 lembar saham. Alhasil, jumlah kepemilikan WMPP di saham WMUU kembali bertambah menjadi 3,84 miliar lembar saham atau setara dengan 29,69% dari total jumlah saham.
Amblesnya saham WMUU selama berhari-hari hingga saham WMUU juga mencetak ARB berjilid-jilid membuat otoritas bursa akhirnya memantau saham ini pada perdagangan kemarin.
Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan Bursa Efek Indonesia (BEI), Kristian Sihar Manullang menanggapi soal saham WMUU.
Kristian mengatakan bahwa pihaknya terus memantau dan siap melakukan pengawasan.
"Bursa melakukan pemantauan atas setiap transaksi perdagangan saham yang terjadi di bursa dan akan melakukan tindakan pengawasan apabila diperlukan," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Selasa (10/1/2023).
Dari amblesnya WMUU sebelumnya, nama Tumiyana pun terseret karena posisinya sebagai pemilik sekaligus Komisaris Utama WMUU yang juga pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).
Di media sosial, banyak investor WMUU yang mencari dan menggeruduk Tumiyana. Ada yang bertanya kenapa saham emiten miliknya jeblok terus bahkan sampai ada yang meminta pertanggungjawaban dirinya.
Patut diketahui, sejak akhir tahun lalu, Tumiyana juga terlihat melakukan penjualan saham WMUU melalui transaksi pasar negosiasi di Bursa Efek lndonesia sebanyak 323,31 juta lembar saham.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pelaksanaan transaksi melalui pasar negosiasi di Bursa Efek lndonesia dilakukan pada tanggal 15 hingga 19 Desember 2022.
Pada periode tersebut, harga saham perseroan berada di harga Rp 96 hingga Rp 97 per lembar saham.
Sehingga, saham Tumiyana berkurang dari sebelumnya 458.710.000 saham atau 3,54% menjadi 135.392.900 atau 1,05% lembar saham di WWMU. Adapun transaksi tersebut dilakukan dalam rangka realisasi investasi.
Sebelum melakukan pembelian lagi saham WMUU, Tumiyana terakhir mengurangi porsi saham WMPP sebanyak 90.104.300 lembar atau 90,1 juta lembar.
Dengan pelaksanaan transaksi itu, tabulasi saham bos yang berlamat Jalan Buni Gang Salak, Munjul, Cipayung, Jakarta Timur (Jaktim) berkurang sedikit. Tepatnya, menjadi 6,33 miliar lembar alias setara dengan porsi kepemilikan sebanyak 21,53%.
Sanggahan: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham terkait. Keputusan investasi sepenuhnya ada pada diri anda, dan CNBC Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd)