
Dolar Eksportir Akan Ditahan Lebih Lama, RI Untung Berapa?

Posisi cadev per Desember 2019 mencapai US$ 129,18 miliar atau naik US$ 8,48 miliar sepanjang tahun tersebut. Padahal ekspor anjlok dan neraca perdagangan membukukan defisit sebesar US$ 3,2 miliar.
Besarnya cadev sangat dipengaruhi oleh kebijakan dovish the Fed yang memangkas suku bunga hingga 75 bps pada tahun tersebut. Investasi portofolio melonjak drastis dari US$ 9,31 miliar pada 2018 menjadi US$ 21,99 miliar pada 2019.
Pada tahun lalu, kondisi sebaliknya terjadi. Cadev anjlok di tengah lonjakan surplus neraca perdagangan.
Ekspor Indonesia pada Januari-November 2022 melonjak 28,16% menjadi US$ 268,18 miliar dan surplus tercatat US$ 5,16 miliar.
Namun, cadev justru berkurang US$ 7,7 miliar sepanjang 2022 dari US$ 144,91 miliar pada Desember 2021 menjadi US$ 137,2 miliar pada Desember 2022.
Banyaknya DHE yang diparkir di Singapura ditengarai menjadi amblesnya cadev di tengah panen ekspor.
Pada Agustus dan September 2021, cadev sebenarnya mencetak rekor dua bulan beruntun. Pada akhir Agustus 2021 tercatat US$ 144,78 miliar sementara pada September 2022 senilai US$ 146,9 miliar.
Sebagai catatan, pada periode tersebut belum ada tren kenaikan suku bunga global sehingga deposito dolar AS di perbankan Singapura masih rendah yakni di kisaran 0%.
Cerita berbeda terjadi pada 2022 sejak terjadi kenaikan suku bunga global. Rekor surplus yang terjadi pada April dan Agustus 2022 tidak berimbas ke cadev.
Saat ekspor mencetak surplus pada April dan Agustus, cadev justru anjlok. Posisi cadev per akhir April 2022 tercatat US$ 135,7 miliar atau turun dibandingkan Maret (US$ 139,1 miliar).
Pada akhir Agustus 2022, cadev tercatat US$ 132 miliar atau tidak bergerak dari Juli.
Melemahnya cadev berbarengan dengan kenaikan bunga deposito dolar AS di Singapura. Sejak pertengahan tahun lalu, bank-bank Singapura saling berperang menaikkan bunga deposito demi menarik simpanan dolar AS, termasuk dari Indonesia.
Penelusuran CNBC Indonesia menunjukkan rata-rata bunga deposito dolar AS di perbankan Singapura ada di kisaran 2,95-3,86% untuk tenor satu bulan. Sementara itu, untuk tenor 12 bulan bunga depositonya menembus hingga 5,1%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(mae)