CNBC Indonesia Research

China-Australia Kembali Mesra, Batu Bara RI Bisa Merana?

Feri Sandria, CNBC Indonesia
Senin, 09/01/2023 06:05 WIB
Foto: Ilustrasi bendera Australia dan China. (File Photo Reuters)

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah lebih dari dua tahun dijauhi, China kembali mendekati batu bara Australia. China Energy Investment Corp dikabarkan telah melakukan pemesanan impor batu bara Australia, kesepakatan pertama sejak Beijing melonggarkan larangan tidak resmi yang diberlakukan atas impor batu bara dari Australia pada tahun 2020.

Langkah itu dilakukan ketika hubungan diplomatis antara Beijing dan Canberra mulai mencair, dan di saat yang sama China masih berusaha memenuhi permintaan batu bara yang meningkat karena konsumsi daya yang lebih tinggi menyusul pelonggaran pembatasan terkait virus corona.

Kargo China Energy kemungkinan akan dimuat sebelum akhir bulan ini, ungkap sumber Reuters, tanpa memberikan rincian lebih lanjut. Sumber tersebut menolak untuk diidentifikasi karena tidak berwenang untuk berbicara kepada media.

Australia adalah pemasok batu bara terbesar kedua China sebelum larangan tidak resmi, yang mulai berlaku saat hubungan diplomatik keduanya renggang pada 2020. Kargo batu bara yang dikirim dari Australia ke China, yang menyumbang hampir seperempat dari seluruh pasokan batu bara Australia pada 2019, turun menjadi hampir nol pada tahun 2021 dan 2022.

Foto: Refinitiv
Impor Batu Bara China dari Australia

Batu Bara RI Bakal Merana?

Hubungan yang semakin mesra antara China dan Rusia tentu menjadi salah satu ancaman bagi RI yang merupakan pemasok terbesar batu bara ke China. Meski demikian, dampaknya sepertinya tidak akan terlalu signifikan mengingat profil batu bara RI dan Australia yang berbeda. Selain itu, Australia sendiri juga telah menemukan pasar baru setelah dilarang masuk ke China.

Sejak China resmi melarang impor batu bara dari Australia, jumlah batu bara RI yang masuk ke China memang mengalami peningkatan. Meski demikian peningkatan tersebut relatif terbatas, yang berarti hanya sebagian kecil kuota yang seharusnya milik Australia diisi oleh batu bara RI.

Foto: Refinitiv
Impor Batu Bara China dari RI

Hal ini terjadi karena RI nyaris secara eksklusif mengekspor batu bara termal ke China, sedangkan yang sebelumnya dipasok oleh Australia adalah yang jenis kokas dengan kadar tinggi dan kandungan sulfur rendah. Adapun substitusi batu bara tersebut, dipenuhi oleh sejumlah negara termasuk Mongolia dan Rusia yang jumlah ekspor batu bara ke China ikut bertambah.

Senada, Australia juga mampu memalingkan muka dari China. Jepang, India, dan negara-negara Eropa memperoleh berkah atas hubungan diplomatis yang China yang retak, dan mencatatkan peningkatan impor batu bara dari Australia.

Australia memasok 36,5% impor batu bara Jepang pada 2022, naik dari 27,6% pada 2019. Pangsa India atas batu bara Australia meningkat menjadi 15,7% pada 2022 dari 12,3%, sementara pangsa Eropa meningkat menjadi 8% dari 4,6%, menurut data Kpler.


(fsd/fsd)
Pages