CNBC Indonesia Research

Target Ekonomi Jokowi Selalu Meleset, Salah Siapa?

Maesaroh, CNBC Indonesia
04 January 2023 18:00
Harga terbaru pertamax dan shell. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: SPBU Pertamina (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Realisasi lifting minyak dan gas sangat mengecewakan. Bukan hanya karena hampir selalu di bawah target tetapi juga karena terus menurun. Pada 2017, realisasi lifting masih menembus 829.000 barel per hari tetapi angkanya anjlo menjadi 662 000 barel per hari pada 2020.

Sementara itu, lifting gas anjlok dari 1,18 juta barel setara minyak per hari (mbopd). Dari tujuh asumsi makro yang ditetapkan dalam APBN, keberhasilan terbesar pemerintah ada di inflasi dan imbal hasil surat utang.

Dalam sembiilan tahun terakhir, hanya dua kali realisasi inflasi di atas asumsi yang ditetapkan yakni pada 2014 dan 2022.

Pada dua periode tersebut, pemerintah sama-sama menaikkan harga BBM subsidi yang membuat inflas melonjak.

Selebihnya, inflasi melaju jauh di bawah asumsi. Pada 2020, inflasi Indonesia bahkan mencatat rekor teredah sepanjang sejarah yakni di level 1,68%.

Realisasi imbal hasil surat juga lebih sering di bawah asumsinya. Pengecualian terjadi pada 2016, 2019, dan 2022.
Sebagai catatan, pemerintah mengganti asumsi untuk imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) pada 2021 dari imbal hasil SBN 3 bulan menjadi tenor 10 tahun untuk lebih mengetahui kondisi pasar keuangan domestik.

Ekonom Mirae Assert Sekuritas Rully Wisnubroto mengatakan kerap melesetnya asumsi makro salah satunya disebabkan proyeksi pemeritah yang terlalu optimis.

"Pada dasarnya pemerintah memang harus memasukkan asumsi yang kalau boleh dikatakan optimistik, terutama dari sisi pertumbuhan ekonomi," tutur Rully, kepada CNBC Indonesia.

Dia menambahkan nilai tukar sulit diproyeksi karena perkembangannya sangat ditentukan oleh kondisi global.

"Kalau nilai tukar, sangat sulit, di tengah volatilitas yang tinggi, sedangkan untuk suku bunga, terkait dengan imbal hasil, memang dapat dilakukan kebijakan stabilisasi," imbuhnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(mae/mae)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular