Market Commentary

Ini Nih Biang Kerok yang Bikin IHSG Jebol

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
29 December 2022 09:36
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). IHSG ditutup menguat 0,33 persen atau 23,53 poin ke 7.054,12 pada akhir perdagangan, sebanyak 249 saham menguat, 255 saham melemah, dan 199 saham stagnan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). IHSG ditutup menguat 0,33 persen atau 23,53 poin ke 7.054,12 pada akhir perdagangan, sebanyak 249 saham menguat, 255 saham melemah, dan 199 saham stagnan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham perbankan berkapitalisasi pasar terbesar (big bank) secara mayoritas melemah pada perdagangan sesi I Kamis (29/12/2022) dan turut memperberat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Per pukul 09:20 WIB, empat saham 'big bank' terpantau melemah, dengan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) memimpin yakni ambles 1,16% ke posisi Rp 8.550/unit.

Berikut pergerakan empat saham big bank pada perdagangan sesi I hari ini.

EmitenKode SahamHarga TerakhirPerubahan Harga
Bank Central AsiaBBCA8.550-1,16%
Bank Mandiri (Persero)BMRI9.925-0,50%
Bank Negara IndonesiaBBNI9.200-0,27%
Bank Rakyat Indonesia (Persero)BBRI4.810-0,21%

Dua saham 'big bank' di atas menjadi pemberat IHSG pada hari ini, yakni saham BBCA dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), di mana saham BBCA memberatkan indeks hingga 7,63 indeks poin, sedangkan saham BMRI memberatkan IHSG sebesar 2,32 indeks poin.

Melemahnya saham big bank membuat pasar kembali skeptis bahwa fenomena window dressing memang tidak terjadi pada tahun ini, meski sebelumnya mereka mengharapkan fenomena tersebut bakal kembali terjadi tahun ini.

Apalagi, perdagangan di tahun 2022 yang tinggal menyisakan dua hari lagi membuat investor tak lagi berharap banyak terjadinya window dressing.

Secara historis, fenomena window dressing bakal terjadi di pekan ketiga atau keempat bulan Desember. Beberapa hari sebelumnya, saham big bank sempat menghijau. Tetapi, penghijauan tersebut hanya bersifat sementara.

Pasar kini lebih berfokus pada apa yang akan terjadi di tahun depan, di mana kenaikan suku bunga bank sentral dan isu resesi global masih akan menjadi perhatian investor.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Sanggahan: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham terkait. Keputusan investasi sepenuhnya ada pada diri anda, dan CNBC Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(chd)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation