Market Commentary

Saham 'Big Bank' Menghijau, Window Dressing Bakal Terjadi?

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
21 December 2022 10:57
Foto multiple exposure karyawan berswafoto di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022).  Jumlah investor pasar modal Indonesia bertambah signifikan dibandingkan 2021. Berdasarkan data KSEI per 3 November 2022, jumlah investor pasar modal yang mengacu pada Single Investor Identification (SID) telah mencapai 10.000.628 atau naik 33,53% dari 7.489.337 di akhir 2021.  (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: Foto multiple exposure karyawan berswafoto di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022).  Jumlah investor pasar modal Indonesia bertambah signifikan dibandingkan 2021. Berdasarkan data KSEI per 3 November 2022, jumlah investor pasar modal yang mengacu pada Single Investor Identification (SID) telah mencapai 10.000.628 atau naik 33,53% dari 7.489.337 di akhir 2021. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham perbankan berkapitalisasi pasar di atas Rp 150 triliun secara mayoritas menghijau pada perdagangan sesi I Selasa (20/12/2022) dan turut membantu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk menguat pada hari ini.

Per pukul 10:34 WIB, empat saham 'big bank' terpantau menguat, dengan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) memimpin yakni melesat 0,87% ke posisi Rp 8.650/unit.

Berikut pergerakan empat saham big bank pada perdagangan sesi I hari ini.

EmitenKode SahamHarga TerakhirPerubahan Harga (%)
Bank Central AsiaBBCA8.6500,87%
Bank Negara Indonesia (Persero)BBNI9.4750,26%
Bank Mandiri (Persero)BMRI10.0750,25%
Bank Rakyat Indonesia (Persero)BBRI4.9200,20%

Sumber: RTI

Keempat saham 'big bank' tersebut pun turut membantu penguatan IHSG pada hari ini, sehingga IHSG berhasil menguat, mengikuti pergerakan bursa saham global.

Saham BBCA menopang IHSG hingga 5,75 indeks poin, sedangkan saham BBRI juga turut menopang indeks sebesar 1,4 indeks poin, saham BMRI sebesar 1,18 indeks poin, dan terakhir saham BBNI sebesar 0,94 indeks poin

Menguatnya saham big bank membuat pasar semakin yakin bahwa fenomena window dressing bakal kembali terjadi pada tahun ini, meski mereka masih khawatir bahwa potensi resesi global bakal terjadi tahun depan.

Secara historis, fenomena window dressing bakal terjadi di pekan ketiga atau keempat bulan Desember. Dengan menguatnya saham big bank, maka ada harapan fenomena ini akan kembali terjadi.

Di lain sisi, pasar cenderung wait and see jelang pengumuman kebijakan moneter terbaru Bank Indonesia (BI) pada Kamis besok.

Konsensus analis Trading Economics memprediksikan bahwa BI akan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bp) dan mengirim tingkat suku bunga BI menjadi 5,5%.

Jika hal tersebut benar, maka BI mengikuti langkah bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) yang telah memangkas laju kenaikan suku bunganya pada pekan lalu.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Sanggahan: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham terkait. Keputusan investasi sepenuhnya ada pada diri anda, dan CNBC Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(chd/chd)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation