Market Commentary

Sentimen Sedang Bagus, Saham Raksasa Perbankan Malah Rontok!

Malik Haknuh, CNBC Indonesia
01 December 2022 09:48
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). IHSG ditutup menguat 0,33 persen atau 23,53 poin ke 7.054,12 pada akhir perdagangan, sebanyak 249 saham menguat, 255 saham melemah, dan 199 saham stagnan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). IHSG ditutup menguat 0,33 persen atau 23,53 poin ke 7.054,12 pada akhir perdagangan, sebanyak 249 saham menguat, 255 saham melemah, dan 199 saham stagnan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia sedang menguat tajam di awal perdagangan Kamis (1/12/2022), yang mengindikasikan sentimen pelaku pasar global sedang bagus. Namun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru kembali terkoreksi sebesar -0,23% ke level 7.063 pada pembukaan sesi I perdagangan dari level harga tertinggi di level 7.090 dengan nilai transaksi Rp 1,8 triliun. 

Hal ini diikuti oleh saham-saham big cap perbankan yang terkoreksi seperti BBCA, BBRI, dan BBNI yang turun masing - masing -0,27%, -0,60%, dan -0,25%.
Secara teknikal menggunakan fibonacci retracement BBCA dapat terkoreksi terlebih dahulu ke titik support di level 8.888.

Begitupun dengan BBRI yang berada di titik major resistance di level 5000, didukung oleh indikator stochastic telah mengalami overbought memungkinkan BBRI terkoreksi ke support baru di level 4.700 an.

Selanjutnya BBNI pun telah mengalami all time high ke titik resistance nya di level 9.875, didukung indikator stochastic yang telah mengalami overbought atau jenuh beli memungkinkan BBNI jatuh ke titik support di level 9.100 - 9.500.


TIM RISET CNBC INDONESIA

Sanggahan: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham terkait. Keputusan investasi sepenuhnya ada pada diri anda, dan CNBC Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(pap/pap)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation