Market Commentary

AMAR Mau Rights Issue Sahamnya Melesat, Awas Terpeleset!

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
29 November 2022 13:30
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). IHSG ditutup menguat 0,33 persen atau 23,53 poin ke 7.054,12 pada akhir perdagangan, sebanyak 249 saham menguat, 255 saham melemah, dan 199 saham stagnan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). IHSG ditutup menguat 0,33 persen atau 23,53 poin ke 7.054,12 pada akhir perdagangan, sebanyak 249 saham menguat, 255 saham melemah, dan 199 saham stagnan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten bank mini yakni PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) menjadi saham yang paling aktif di perdagangan sesi I Selasa (29/11/2022).

Dari pergerakan sahamnya, AMAR terpantau melesat 4,35% ke posisi harga Rp 384/saham per pukul 11:04 WIB. AMAR menjadi saham teraktif berdasarkan frekuensi transaksinya, yakni mencapai 26.228 kali transaksi.

Pendorong kenaikan harga saham AMAR yakni rencana perseroan yang akan menambah modal dengan cara memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue.

Menurut prospektus yang diterbitkan oleh perseroan, HMETD akan dibagikan kepada para pemegang saham Perseroan yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 6 Desember 2022 dimana setiap pemilik 100 saham lama Perseroan akan memperoleh 33 HMETD.

Setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 (satu) Saham Baru dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp 280/saham. Dari PMHMETD II ini, AMAR bakal meraup dana adalah sebesar Rp 1,277 triliun.

Dari orderbook-nya, sudah ada 4.112 lot pada order beli atau bid di harga Rp 382 per unit. Sedangkan di order jual atau offer, sudah ada 11.950 lot di harga Rp 384 per unit.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Sanggahan: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham terkait. Keputusan investasi sepenuhnya ada pada diri anda, dan CNBC Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(chd/chd)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation