
Harap-Harap Cemas Rilis Ekonomi RI, ke Mana IHSG Bergerak?

Pasar saham Indonesia hari ini dibayangi oleh sentimen global seperti data inflasi Amerika Serikat dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data produk domestik bruto (PDB) Indonesia hari ini, Senin (7/11/2022), pada pukul 11.00 WIB.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2022 Diramal akan mencapai 5,60% (year on year/yoy), lebih tinggi dibandingkan kuartal II-2022 yang mencapai 5,44%.
Adapun, konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 14 institusi juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi mencapai 1,66% dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter to quarter/qtq).
Sebelumnya, Kementerian Keuangan memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2022 akan menembus 5,7%. Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Kuartal III-2022 akan lebih tinggi dibandingkan Kuartal II-2022 yang tumbuh mencapai 5,44% (year on year/yoy).
"Kuartal III ini kita melihat peluangnya sebenarnya masih lebih kuat lagi dari Kuartal II-2022. Jadi, angka terakhir dari kami itu 5,7% (yoy). Nanti kita lihat ini akan tercermin dari apa yang diumumkan BPS," jelas Febrio, dikutip Minggu (6/11/2022).
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) optimistis pertumbuhan ekonomi kuartal III-2022 tumbuh lebih dari 5,5%.
"Kami masih optimistis pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dari 5,5% yoy. Berbagai indikator menunjukkan perkembangan yang positif," kata Perry.
Ketahanan ini tercermin dari indikator indeks penjualan riil (IPR), indeks keyakinan konsumen (IKK), pertumbuhan kredit dan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi.
Merujuk data Bank Indonesia, indeks penjualan riil tumbuh (yoy) sebesar 6,2% pada Juli, 4,9% pada Agustus, dan 5,5% pada September. Sebaliknya, pada periode Juli-September 2021 tercatat negatif.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat menjadi sentimen positif bagi laju IHSG di awal pekan hari ini.
Sementara itu investor tampaknya akan ulai mengantisipasi data inflasi Amerika Serikat yang akan diumumkan Kamis (10/11/2022).
Menurut konsensus Trading Economics, inflasi AS diperkirakan akan semakin dingin menjadi 8% yoy.
(ras/luc)