
Harap-Harap Cemas Rilis Ekonomi RI, ke Mana IHSG Bergerak?

Indeks utama Wallstreet atau bursa saham Amerika Serikat menguat pada perdagangan akhir pekan lalu. Ini juga sebagai perdagangan positif setelah selama empat sesi perdagangan beruntun tumbang.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 401,97 poin, atau 1,26%, menjadi 32.403,22. Indeks S&P 500 naik 50,66 poin, atau 1,36%, menjadi 3.770,55 dan Indeks Nasdaq Composite bertambah 132,31 poin, atau 1,28%, menjadi 10.475,25.
Dalam sepekan kemarin, Indeks Dow turun 1,39%, S&P turun 3,34% dan Nasdaq turun 5,65% untuk persentase penurunan mingguan terbesar sejak Januari.
Wall Street menguat karena laporan pengangguran yang membuat ekspektasi para pelaku pasar bahwa The Fed akan emlonggarkan kenaikan suku bunga acuan. Pendapatan rata-rata per jam pun naik lebih dari ekspektasi para pelaku pasar.
Data pasar tenaga kerja menjadi fokus utama para pelaku pasar karena The Fed mengatakan sedang mencari 'pendingin' untuk mempertimbangkan jeda dalam menaikkan suku bunga.
Akan tetapi komentra hawkish Ketua The Fed Jerome Powell memberi ekspektasi baru bahwa kenaikan suku bunga acuan masih akan terus berlangsung ke depan dan dapat memberikan tekanan lanjutan pada pasar saham.
"Ini bukan laporan yang menunjukkan kenaikan suku bunga mulai bertahan," kata Shawn Cruz, kepala strategi perdagangan di TD Ameritrade di Chicago.
"Anda mungkin bisa membenarkan beberapa langkah ini karena penjualan ini sedikit berlebihan setelah apa yang dikatakan Powell pada pertemuan itu, jadi mungkin Anda sudah membuat penjualnya keluar."
(ras/luc)