
Cuan, Cuan, Cuan! Ramai Perusahaan Migas Dunia Untung Besar

Chevron Corp
Chevron Corp berhasil meraih laba bersih senilai US$29 miliar sepanjang periode sembilan bulan 2022. Pencapaian tersebut tumbuh 175% yoy.
Pertumbuhan laba Chevron didukung oleh pertumbuhan laba dari bisnis eksplorasi dan pengolahan minyak gas (migas). Laba dari eksplorasi migas Chevron mampu bertumbuh dua kali lipat menjadi US$24,8 miliar. Sementara dari bisnis pengolahan minyak tumbuh tiga kali lipat menjadi US6 miliar.
Laba bersih Chevron pun selaras dengan pendapatan perusahaan yang tumbuh 66% yoy menjadi US$181 miliar sepanjang Januari hingga September 2022.
Petro China Company Limited
Perusahaan minyak asal China, Petro China Company Limited mampu mencatatkan pertumbuhan laba sebesar 60% yoy. Laba yang berhasil diraih pada periode Januari hingga September senilai RMB 120 miliar.
Pendapatan Petro China tercatat RMB2,5 triliun, naik 30,6% dibandingkan dengan pendapatan periode yang sama tahun lalu senilai RMB1,9 triliun.
TotalEnergies
Perusahaan minyak lainnya yang berhasil meraih 'durian runtuh' dari tingginya harga minyak mentah adalah TotalEnergies. Laba yang berhasil diperoleh Total Energies selama sembilan bulan 2022 adalah US$17,3 miliar. Pencapaian tersebut tumbuh 69% yoy.
Penjualan TotalEnergies tumbuh 46% yoy menjadi US$212 miliar menjadi penopang pertumbuhan laba. Penyulingan minyak mentah dan kimia menjadi penyumbang terbesar pendapatan TotalEnergies senilai US$129 miliar. Kemudian segmen eksplorasi tercatat US$50 miliar, tumbuh 79% yoy.
Valero Energy Corporation
Valero Energy Corporation berhasil memperoleh laba setelah tahun lalu rugi. Laba bersih Valero Energy Corporation tercatat US$8,4 miliar pada periode Januari hingga September 2022. Melejit dari pencapaian periode yang sama tahun lalu yang rugi US$79 juta.
Pendapatan yang bertumbuh 72% yoy menjadi pendorong kinerja Valero Energy Corporation untuk mampu membalikkan rugi menjadi keuntungan.
Pendapatan terbesar Valero Energy Corporation berasal dari bisnis penyulingan minyak yang berhasil membukukan US$129 miliar, naik 775 yoy.
Phillips 66
Perusahaan minyak mentah asal Amerika Serikat ini berhasil mencatatkan pertumbuhan laba signifikan. Tidak tanggung-tanggung, labanya terbang 483% yoy menjadi US$7 miliar.
Laba Phillips 66 terbesar dari bisnis penyulingan minyak mentah yang berhasil membukukan laba sebesar US$6 miliar dari sebelumnya rugi US$2,9 miliar pada periode Januari hingga September 2021.
Sementara dari bisnis pengolahan minyak mentah, Phillips 66 mencatatkan laba sebesar US$4,2 miliar sepanjang sembilan bulan 2022. Jumlah ini tumbuh empat kali lipat dari periode yang sama tahun lalu yakni US$1 miliar.
(ras/sef)