CNBC Indonesia Research

Kisah Blue Bird; Dari Dongeng Gadis Miskin dan Burung Biru

Muhammad Maruf, CNBC Indonesia
18 October 2022 09:05
Mulai Lirik Mobil Listrik, Bos Blue Bird Ungkap Keuntungannya (CNBC Indonesia TV)
Foto: Mulai Lirik Mobil Listrik, Bos Blue Bird Ungkap Keuntungannya (CNBC Indonesia TV)

Titik tolak sukses Blue Bird, tak lepas dari kegigihan Mutiara yang tampak antusias ketika Gubernur Ali Sadikin mengutarakan rencananya agar Kota Jakarta memiliki armada taksi yang tidak memalukan bagi para tetamu asing.

Gubernur mengundang seluruh operator taksi mengikuti kursus singkat mengenai manajemen pertaksian, meniru standard internasional oleh tutor yang didatangkan langsung dari Australia.

Mutiara yang tidak memilik latar belakang ilmu itu-tetapi dia adalah seorang ilmuan-menyambut baik gagasan itu. Sementara pengusaha taksi yang lain, tampak kurang antusias. Mungkin karena merasa sudah nyaman dengan sistem borongan yang ada.

Mutiara mengadopsi  model baru pembayaran supir taksi lewat sistem komisi 100% dari kursus singkat itu. "Perbedaan itu ternyata penting dan membawa dampak besar," kata Purnomo Prawiro, Presiden Direktur Blue Bird Group-yang digantikan Noni Purnomo pada 2019. Sementara sistem borongan yang banyak dipakai operator lain mulai menimbulkan masalah.

Sistem borongan adalah setoran wajib dalam jumlah tertentu, tetapi memberikan semua sisa pendapatan menjadi milik sopir. Jeleknya, supir akan menganggap dirinya subkontraktor, dan karena itu dengan mudah tergoda untuk menghalalkan segala cara memperoleh penghasilan besar setiap hari.

Kadang mempercepat, dan bahkan mematikan taximeter, membohongi penumpang yang tidak paham jalanan Jakarta--berputar-putar untuk jarak yang jauh-sampai memaksa tip lebih. Sistem itu memang menguntungkan bagi supir bila musim ramai penumpang, tetapi akan membuatnya tekor bila hari hari biasa. Sebaliknya, sistem komisi tidak akan membuat mereka nombok, dan lebih tenang mengejar penumpang. Kebijakan persupiran ini kemudian berjalan dengan sangat baik.

Blue Bird muda cengan cepat mengalahkan taksi yang lain, dan lebih buruk lagi membuat mereka bangkrut. Sejumlah inovasi baru dilahirkan, seperti memasang taximeter, membekali kontak radio dan memasang mesin pendingin untuk Jakarta yang mulai panas. Inovasi-inovasi itu pada mulanya  langsung menimbulkan kesan kuno pada taksi yang lain.

Belakangan, mereka operator taksi pertama yang memasang alat pelacak satelit, teknologi global positioning system (GPS) untuk melacak keberadaan taksi. Alat seharga 15 juta rupiah per unit ini, dipasang agar penumpang bisa menemukan taksinya bila lupa meninggalkan barang.

Tahun 1979, mereka memperkenalkan layanan baru Big Bird sebagai bus sewaan dan Silver Bird untuk taksi bagi konsumen premium pada 1993. Merek Golden Bird juga dipakai untuk kendaraan taksi mahal,  limousine dan merek mobil rentalan. Dari 24 armada taksi, kini Blue Bird Group mengelola lebih dari 17.000 unit kendaraan dan 24.000 karyawan lebih.

Bisnis-bisnis lain bermunculan, seperti logistik kargo dengan 300 armada truck volvo, serta bisnis pengapalan. Tahun 1982 Mutiara mendirikan PT Restu Ibu Pusaka, yang memiliki pabrik karoseri bus, dan bekerja sama dengan Albert Ziegler GmbH & Co, asal Jerman merakit kendaraan pemadam kebakaran di pabrik Cikarang, Bekasi.

Dikutip dari buku best seller 50 Great Business Ideas From Indonesia, atas seizin penulisanya.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(mum/mum)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular