Newsletter

OPEC+ Buat Dunia Kacau Balau! IHSG Semoga Kuat...

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
07 October 2022 06:05
wall street
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Aksi jual saham di bursa saham AS meningkat kemarin, di mana imbal hasil (yield) obligasi tenor 10 dan tenor 2 tahun naik.

Indeks Dow Jones ditutup ambles 1,15% ke 29.926,94 dan S&P 500 jatuh 1,02% ke 3.744,52. Sementara Nasdaq drop 0,68% ke 11.073,31. Padahal, ketiga indeks utama sempat membuka perdagangan di zona hijau.

Ketiga indeks tersebut berada di jalur penguatannya secara mingguan sebanyak 4% dan menjadi pekan terbaiknya sejak 24 Juni 2022.

Sektor energi menjadi sektor terbaik, melesat 1,8%, sementara sektor utilitas tergelincir tajam 3,3%.

Yield obligasi tenor 10 tahun menyentuh 3,8%, sementara yield obligasi tenor 2 tahun yang lebih sensitif terhadap kenaikan suku bunga naik hingga 4,2%.

Investor global masih menantikan rilis data pada hari ini, terutama data yang akan menunjukkan bagaimana situasi pasar tenaga kerja pada September 2022, memberi Fed informasi lain tentang kampanye kenaikan suku bunganya.

Konsensus analis Dow Jones memprediksikan bahwa data tenaga kerja di sektor non-pertanian (NFP) akan bertambah 275.000 pekerjaan dan angka pengangguran akan tetap di 3,7%. Namun, jika NFP bertambah, maka akan menambah kekhawatiran akan The Fed yang kian agresif di pertemuan selanjutnya untuk meredam inflasi.

"Sekali lagi, investor mencari kabar buruk untuk menjadi kabar baik, bahkan jika laporan September lebih rendah dari yang diharapkan, pertumbuhan upah kemungkinan akan bertahan dan tidak membuat Fed agresif," tutur Analis Wolfe Research Chris Senyek dikutip CNBC International.

"Sementara saham saat ini rentan terhadap kenaikan besar, kami sangat percaya bahwa basis bearish jangka menengah tetap ada," tambahnya.

(aaf/luc)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular