Newsletter

Bersiaplah IHSG, Suku Bunga AS 'To the Moon' Sejak 2008

Feri Sandria, CNBC Indonesia
22 September 2022 06:10
Bendera Amerika tergantung di luar Bursa Efek New York di New York
Foto: Bendera Amerika tergantung di luar Bursa Efek New York di New York (AP/Frank Franklin II)

Pasar saham Amerika Serikat (AS) karam dalam perdagangan yang bergejolak pada hari Rabu waktu setempat setelah The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin dan memproyeksikan kenaikan suku bunga yang masih berlanjut ke depan dalam upayanya untuk menjinakkan lonjakan inflasi.

Dow Jones Industrial Average anjlok 522,45 poin, atau 1,70%. Sementara itu dua indeks utama Wall Street lainnya yakni S&P 500 dan NASDAQ masing-masing turun sebesar 1,71% dan 1,79%.

S&P 500 mengakhiri sesi Rabu turun lebih dari 10% dalam sebulan terakhir dan 21% dari level tertinggi 52 minggu, sementara Dow dan Nasdaq masing-masing melemah lebih dari 21% dan 30% dari tertingginya. Bahkan sebelum keputusan kenaikan suku bunga, harga saham telah melemah lebih dulu karena investor takut pengetatan agresif oleh Fed dapat mengarahkan ekonomi ke dalam resesi.

Wall Street vs IHSGFoto: Feri Sandria
Wall Street vs IHSG

Saham bergejolak karena para pedagang menguraikan keputusan suku bunga dan komentar terbaru dari konferensi pers Powell. Pada level tertingginya, Dow Jones sempat naik lebih dari 314 poin.

Kenaikan ini sejatinya sesuai dengan ekspektasi pasar, akan tetapi komentar The Fed yang mengindikasikan The Fed tetap hawkish membuat investor makin waswas. Tingkat suku bunga terminal atau posisi FFR di mana bank sentral akan mengakhiri rezim pengetatannya diproyeksikan akan mencapai 4,6%.

Bank sentral juga mengindikasikan bahwa pihaknya berencana untuk tetap agresif, menaikkan suku bunga menjadi 4,4% pada tahun depan. Angka ini naik dari pada proyeksi sebelumnya di bulan Juni yang diperkirakan akan mencapai 3,8%.

"Tidak selamanya kapal dapat berlayar melawan arah badai --- dengan kenaikan suku bunga 75 basis poin ketiga berturut-turut selama empat bulan terakhir, pelaku pasar harus mencari tempat berlindung dari badai yang akan datang," kata Charlie Ripley, ahli strategi investasi senior di Allianz Investment Management, dilansir CNBC International.

Semua sektor utama S&P 500 menyelesaikan sesi perdagangan di wilayah negatif, dipimpin oleh sektor konsumer non-primer dan layanan komunikasi. Saham perjalanan dan hiburan juga terpukul bersama dengan saham teknologi besar seperti Apple, Amazon, dan Meta Platforms.

(fsd/sef/fsd)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular