
Wall Street Bangkit, IHSG Bisa All Time High?

Tiga indeks Wall Street kompak menguat membuka perdagangan hari ini karena investor memanfaatkan harga murah setelah kemarin mencatatkan kinerja harian terburuk dalam dua tahun terakhir.
Dow Industrial Average naik tipis 30,12 poin, atau 0,10% menjadi 31.135,09. S&P 500 naik 0,34% menjadi 3.946,01 dan Nasdaq Composite menguat sekitar 0,74% menjadi 11.719,68.
Moderna adalah salah satu penopang kinerja indeks karena melonjak lebih dari 6%. Selain itu terdorong oleh saham Tesla yang naik 3,6% dan Apple naik 1%.
Dow Jones merosot lebih dari 1.200 poin pada hari Selasa, atau hampir 4%, sedangkan S&P 500 kehilangan 4,3%. Nasdaq Composite turun 5,2%. Itu adalah penurunan satu hari terbesar untuk ketiga rata-rata sejak Juni 2020.
Pergerakan pasar tersebut terjadi setelah laporan Indeks Harga Konsumen (IHK) Agustus menunjukkan inflasi utama naik 0,1% month-to-month/mtm meskipun ada penurunan harga gas.
Laporan inflasi semakin meningkatkan ekspektasi bahwa The Fed, bank sentral Amerika, akan kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin (bp) pada pertemuan 20-21 September. Laporan Agustus yang tinggi dapat membuat The Fed melanjutkan kenaikan secara agresif lebih lama dari yang diantisipasi oleh investor.
"Aksi jual Selasa adalah pengingat bahwa reli berkelanjutan kemungkinan memerlukan bukti yang jelas bahwa inflasi berada dalam tren menurun. Dengan ketidakpastian makroekonomi dan kebijakan yang meningkat, kami memperkirakan pasar akan tetap bergejolak di bulan-bulan mendatang," Mark Haefele, CIO dari UBS Global Wealth Management, kata dalam catatannya.
(ras/luc)