
Harga BBM Belum Naik, Agustus 'Diramal' Deflasi

Jajak pendapat yang dilakukan CNBC Indonesia juga memperkirakan inflasi inti sebesar 3,0% (yoy), tertinggi sejak Desember 2019 (3,02%). "Inflasi inti kami perkirakan di 3,0% karena indikator demandnya membaik di Agustus," tutur Irman.
Senada, ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman juga memperkirakan inflasi inti akan terus merangkak naik ke depan, sejalan dengan pemulihan ekonomi nasional.
Dia juga mengingatkan jika inflasi inti bisa melonjak jika pemerintah menaikkan harga BBM subsidi. Tekanan inflasi akan datang melalui first dan second round effect kenaikan BBM.
"Kenaikan harga BBM subsidi akan memberikan second round impact melalui (tarif) transportasi. Ini akan melambungkan inflasi umum dan inti," ujar Faisal dalam MacroBrief.
Inflasi inti menjadi salah satu pertimbangan Bank Indonesia dalam menentukan kebijakan moneternya. BI menargetkan inflasi inti di kisaran 2-4%.
BI mengejutkan pasar pekan lalu dengan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 3,75%. Ini adalah kenaikan pertama sejak November 2018. Jika inflasi inti terus meroket, BI kemungkinan bisa menaikkan suku bunga acuannya kembali.
"Kenaikan suku bunga tersebut sebagai langkah pre-emptive dan forward looking untuk memitigasi risiko peningkatan inflasi inti dan ekspektasi inflasi akibat kenaikan harga BBM non-subsidi dan inflasi volatile food, serta memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah," ujar Perry.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(mae/mae)