
Detik-Detik Harga Pertalite Naik!

Bursa saham AS (Wall Street) kembali ambrol pada perdagangan Selasa waktu setempat. Dengan demikian, kiblat bursa saham dunia ini sudah 3 hari tak pernah menguat. Penyebabnya masih sama, bank sentral AS (The Fed) yang masih akan agresif menaikkan suku bunga, menahanannya di level tinggi dalam waktu yang lama, sehingga risiko resesi meningkat, laba korporasi berisiko tergerus.
Tidak hanya The Fed, bank sentral lainnya yang juga bermasalah dengan inflasi tinggi juga bisa melakukan hal yang sama, resesi dunia pun di depan mata.
Indeks Dow Jones merosot 0,96% ke 31.790,87, sementara S&P 500 dan Nasdaq jeblok masing-masing 1,1% ke 3.986,16 dan 11.883,14.
Di awal perdagangan, Wall Street sebenarnya sempat menghijau menyusul anjloknya harga minyak mentah.
Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) dan Brent merosot lebih dari 4%.
Penurunan harga minyak mentah bisa menurunkan tekanan harga energi. Seperti diketahui tingginya harga energi memicu masalah lonjakan inflasi, yang berdampak sangat buruk bagi perekonomian. Resesi mengancam dunia akibat tingginya harga energi.
Isu resesi kini "menyerang balik" minyak mentah. Ketika resesi terjadi artinya perekonomian mengalami kemerosotan, dan permintaan minyak mentah juga akan menurun.
Resesi bisa terjadi akibat bank sentral di berbagai negara yang sangat agresif dalam menaikkan suku bunga guna meredam inflasi.
Sebelumnya dalam simposium Jackson Hole, ketua The Fed Jerome Powell menegaskan suku bunga masih akan terus dinaikkan, dan mengesampingkan kemungkinan pemangkasan pada tahun depan.
Artinya suku bunga tinggi masih akan ditahan dalam waktu yang lama.
Yang terbaru, presiden The Fed wilayah New York, John William, juga menegaskan perlunya kebijakan moneter yang ketat guna memperlambat demand, sehingga inflasi bisa diredam.
"Kita perlu kebijakan yang ketat untuk memperlambat demand, dan kita belum sampai di sana," kata Williams, sebagaimana dilansir CNBC International.
bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB) juga menunjukkan tanda-tada akan agresif. Anggita dewan gubernur ECB, Madis Muller mengatakan ECB seharusnya mulai mendiskusikan kenaikan 75 basis poin di bulan September.
HALAMAN SELANJUTNYA >>> Sentimen Penggerak Pasar Hari Ini dan Kinerja IHSG Saat Kenaikan BBM
(pap/pap)