
Jelang Pidato Powell Malam Ini, Akankah IHSG Balik Menguat?

Beralih ke Amerika Serikat (AS), bursa saham Wall Street kembali ditutup cerah pada perdagangan Kamis kemarin, jelang pidato Ketua bank sentral AS di simposium Jackson Hole.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup melesat 0,98% ke posisi 33.291,78, S&P 500 melonjak 1,41% ke 4.199,12, dan Nasdaq Composite melompat 1,67% menjadi 12.639,26.
Saham sektor material, layanan komunikasi dan teknologi informasi mengungguli di S&P 500. Sedangkan saham konsumer bahan pokok dan utilitas berkinerja buruk di indeks pasar yang lebih luas.
Saham Snowflakes melompat 23,1%, setelah merilis pendapatan di kuartal II-2022 yang melebihi ekspektasi pasar. Sementara saham Peloton ambles 18,3%, setelah melaporkan kehilangan pendapatan pada kuartal II-2022.
Simposium Jackson Hole tahun ini sejatinya telah dimulai pada semalam waktu Indonesia. Namun, Ketua bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed), Jerome Powell baru akan berpidato pada Jumat malam waktu Indonesia.
Investor akan fokus untuk mengamati pernyataan Powell yang diprediksikan akan memberikan sinyal mengenai bagaimana The Fed meredam inflasi.
"Pasar sedang mencoba untuk memutuskan apakah kita berada di siklus tengah atau siklus akhir dan mengirimkan beberapa sinyal yang berbeda," tutur Kepala Investasi SoFi Liz Young, dikutip CNBC International.
"Kami sedang menunggu untuk mendapatkan berita tentang apa yang terjadi besok dalam pidato Jerome Powell," tambahnya.
Selain itu, investor juga menanti rilis data inflasi dari Personal Consumption Expenditure (PCE). PCE sering digunakan The Fed sebagai acuan untuk mengukur inflasi dan dapat mempengaruhi tindakan selanjutnya.
Semalam waktu Indonesia, klaim pengangguran mingguan untuk pekan yang berakhir pada 21 Agustus kembali mengalami penurunan. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan klaim pengangguran turun menjadi 243.000, dari sebelumnya sebanyak 245.000.
Angka klaim pengangguran Itu juga lebih rendah dari perkiraan pasar sebesar 255.000.
Sedangkan, revisi perkiraan untuk pertumbuhan ekonomi atau Produk Domestik Bruto (PDB) AS pada kuartal II-2022 menunjukkan penurunan yang lebih kecil dibandingkan dengan perkiraan pertama.
Biro Analisis Ekonomi AS mengatakan bahwa PDB berkontraksi sebesar 0,6% pada kuartal II-2022. Perkiraan awal yang dirilis pada bulan lalu menunjukkan penurunan sebesar 0,9%.
Ada revisi negatif dalam laporan tersebut. PDB Indeks harga tumbuh 8,4% selama kuartal tersebut. Estimasi sebelumnya menunjukkan kenaikan sebesar 8,2%.
Meskipun inflasi tinggi dan pertumbuhan PDB negatif, namun pendapatan domestik bruto riil naik 1,4% pada kuartal kedua.
(chd/luc)