Newsletter

Jelang Pengumuman Suku Bunga BI, ke Mana Arah IHSG?

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
21 July 2022 06:17
Emiten Wall Street. AP
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Tiga indeks utama Wall Street kompak menguat pada perdagangan hari ini ditopang oleh rilis kinerja keuangan yang solid.

Optimisme investor saat ini mengalahkan fakta bahwa inflasi sudah menggerogoti sektor properti. Laporan asosiasi penyedia KPR di AS, yakni Mortgage Bankers Association (MBA), menunjukkan permintaan KPR melemah lebih dari 6% secara mingguan pada pekan lalu, menyentuh titik terendah dalam 22 tahun.

Dow Jones Industrial Average melonjak 47,79 poin, atau 0,25%, menjadi 31.874,84. S&P 500 naik 0,59% menjadi 3.959,9. Nasdaq Composite naik 1,58% menjadi 11.897,65.

Saham-saham teknologi dan komunikasi menguat karena selera risiko pasar yang mulai meningkat. Tekanan terhadap kenaikan suku bunga sementara ini mulai mereda.

"Kami melihat helaan nafas untuk penguatan hari menandakan bahwa rebound bursa AS bisa berlanjut," tutur Stephen Suttmeier, perencana riset teknikal Bank of America, dalam laporan riset yang dikutip CNBC International.

Saham mulai bangkit dalam dua hari terakhir selama musim rilis kinerja keuangan di tengah inflasi selangit dan ancaman pertumbuhan ekonomi melambat yang dapat mempengaruhi perusahaan.

Pencapaian keuangan solid yang dilaporkan membuat investor optimis terhadap saham. Rilis pendapatan Goldman Sachs dan Citigroup berada di atas ekspektasi Wall Street.

Begitu juga dengan Netflix yang melaporkan kehilangan hanya 970.000 pelanggan di kuartal II-2022, lebih sedikit ketimbang prediksi analis dalam konsensus pasar sebanyak 2 juta. Pendapatan per sahamnya juga melebihi prediksi analis. Sahamnya pun melonjak 7,4% menjadi US$ 216,44 dan naik 14% point-to-point sepanjang minggu ini.

"Penghasilan telah mendukung narasi bahwa pertumbuhan tidak jatuh dari tebing," kata Fahad Kamal, kepala investasi di Kleinwort Hambros. "Itu tidak selalu terlihat seperti resesi akan datang. Tetapi perusahaan telah berhati-hati dengan panduan mereka."

Namun, tampaknya Wall Street masih diselimuti awan mendung karena tetap pada level historis yang pesimis. Meskipun beberapa investor meyakini rilis kinerja sebagai titik balik dari kejatuhan selama ini.

"Sentimen pasar lebih buruk hari ini daripada di awal pandemi, bahkan dengan 2008 jika dibandingkan dengan penurunan saat ini," kata Keith Buchanan, manajer portofolio di Globalt, manajer uang yang berbasis di Atlanta. "Musim pendapatan ini bisa menjadi katalis untuk itu mulai berubah."

Buchanan mengatakan perusahaannya memiliki uang tunai untuk digunakan di seluruh strateginya, terutama di saham global. "Begitu kita melihat flush terakhir lebih rendah atau konfirmasi penembusan, kita siap untuk menjadi agresif," katanya.

(ras/luc)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular