Newsletter

Setelah 'Berdarah-darah', Akankah IHSG Pulih Pekan Ini?

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
17 May 2022 06:20
Melihat Penanganan Pasien Covid-19/ virus Corona di Italia. AP/Claudio Furlan
Foto: Melihat Penanganan Pasien Covid-19/ virus Corona di Italia. AP/Claudio Furlan

IHSG berpotensi berpotensi bergerak variatif di area level 6.600. Angka psikologis tersebut menjadi level penting. Jika IHSG turun ke bawah level tersebut, koreksi bisa lanjut ke support 6.495.

Sentimen dari pasar keuangan global bisa jadi 'batu sandungan' pemulihan IHSG karena bursa saham Amerika Serikat (AS) masih dalam tekanan. Kebijakan The Fed masih membayangi gerak acuan pasar saham dunia tersebut.

Kabar positif datang dari mitra dagang utama Indonesia, China, yang mulai melonggarkan mobilitas. Pemerintah Shanghai mengatakan pada hari Minggu (15/5/2022) bahwa beberapa bisnis akan mulai melanjutkan operasi di dalam toko, seperti yang diwartakan Reuters.

Pembukaan kembali aktivitas bisnis jadi secerca harapan kebangkitan ekonomi setelah ditumbangkan gelombang baru virus corona (Coronavirs Disease 2019/Covid-19).

Pemerintah China membatasi gerak warga di 31 kota besar, termasuk Shanghai, untuk membatasi penyebaran virus Covid-19. Akibatnya data-data ekonomi menunjukkan kemunduran.

Penjualan ritel untuk April anjlok 11,1% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, lebih parah dari perkiraan analis yang hanya turun 6,1%, jika mengacu pada jajak pendapat Reuters. Sementara produksi industri anjlok 2,9% dari periode yang sama tahun 2021.

Di sisi lain kenaikan pada tingkat pengangguran ke level tertinggi di 6,7% pada bulan April, menurut data setidaknya hingga 2018.

Dari dalam negeri, rilis data neraca dagang akan menjadi perhatian pelaku pasar lantaran Presiden Joko Widodo memutuskan untuk melarang CPO dan produk turunan yang digunakan untuk pembuatan minyak goreng agar harga kebutuhan pokok tersebut bisa berangsur turun.

Akibat kebijakan tersebut, surplus neraca dagang Indonesia untuk bulan April 2022 diperkirakan mengecil menjadi US$ 3,16 miliar berdasarkan konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia, lebih rendah dari surplus Maret 2022 yang mencapai US$ 4,53 miliar.

(ras/luc)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular