Newsletter

PPKM Effect Bisa Terhindarkan Hari Ini, Asalkan...

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
08 February 2022 07:10
Markets Wall Street. (AP/Courtney Crow)
Foto: Markets Wall Street. (AP/Courtney Crow)

Bursa Amerika Serikat (AS) berakhir dalam tekanan pada Senin (7/2/2022), di tengah rilis kinerja keuangan emiten kakap yang variatif sementara inflasi Januari dikhawatirkan bakal tembus angka 7%.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik cuma 1,39 poin ke 35.091,13 sementara S&P 500 turun 0,37% ke 4.483,87 dan Nasdaq anjlok 0,58% ke 14.015,67.

Sejauh ini, 56% konstituen indeks S&P 500 telah melaporkan kinerja keuangannya, menurut data FactSet. Sebanyak 76% mencetak penjualan melampaui ekspektasi pasar dan 77% membukukan laba bersih di atas diprediksi pasar. namun ada pengecualian seperti Meta.

Saham induk usaha Facebook tersebut anjlok lebih dari 5% dan terhitung telah kehilangan 30% nilainya sejak rilis kinerja keuangan kuartal IV-2021 pada Rabu pekan lalu. saham Netflix yang merilis penurunan target kinerja than ini drop 2%.

Akan ada lebih dari 70 emiten anggota S&P 500 yang akan merilis kinerja keuangannya pekan ini seperti Disney dan Coca-Cola. Saham Peloton melesat lebih dari 21% menyusul berita bahwa Amazon dan Nike masuk dalam daftar peminat bisnis peralatan kebugaran interaktif tersebut.

Saham Spirit Airlines melesat 17% setelah Frontier Airlines mengumumkan rencana merger dengan kompetitornya tersebut. Saham maskapai penerbangan lainnya ikut menguat, seperti United Airlines yang melompat lebih dari 3%.

Musim rilis kinerja keuangan dan data tenaga kerja terbaru di Januari yang melampaui ekspektasi membantu penguatan indeks bursa AS. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan sebanyak 467.000 pekerjaan di Januari, jauh di atas prediksi polling analis Dow Jones.

Selanjutnya, investor memantau data inflasi yang akan dirilis pada Kamis, di mana konsensus analis memperkirakan angka inflasi sebesar 7,2% (tahunan), yang merupakan inflasi tertinggi sejak Februari 1982.

Mereka telah mengantisipasi ada peluang sebesar 35% bahwa bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bp) pada Maret. S&P dan Nasdaq menguat 5 hari beruntun pekan lalu, mencetak pekan terbaik sejak Desember.

"Psikologi investor berpindah dari pekan ke pekan, yang berarti melekatkan diri ke satu posisi investasi menjadi sangat berat atau menyakitkan," tutur Raymond James, perencana investasi Tavis McCourt dalam laporan riset yang dikutip CNBC International.

Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah tenor 10 tahun-yang menjadi acuan di pasar-tak banyak berubah pada Senin, dengan berada di level 1,92%.

(ags/ags)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular