Newsletter

Drama Batu Bara

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
04 January 2022 05:55
Bongkar muat batu bara di China. (REUTERS/ALY SONG)
Foto: Bongkar muat batu bara di China. (REUTERS/ALY SONG)

Sentimen kedua, kali ini dari dalam negeri, adalah kelanjutan 'drama' batu bara. Akhir pekan lalu, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memutuskan untuk menghentikan sementara ekspor batu bara selama sebulan. Langkah ini dilakukan untuk memastikan pasokan batu bara ke pembangkit listrik, yang pasokannya semakin menipis.

"Soal pasokan batu bara, saya perintahkan kepada Kementerian ESDM, Kementerian BUMN, dan PLN segera cari solusi terbaik demi kepentingan nasional. Prioritasnya adalah pemenuhan kebutuhan dalam negeri, untuk PLN, dan industri di dalam negeri. Sudah ada mekanisme DMO (Domestic Market Obligation, kewajiban pemenuhan kebutuhan domestik) yang mewajibkan perusahaan tambang untuk memenuhi pembangkit PLN. Ini mutlak, jangan sama sekali dilanggar untuk alasan apapun," tegas Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Keputusan batu bara untuk sustain pasokan listrik. Pilihan sulit apakah listrik mati dan kita ekspor batu bara, jadi pilihan policy ini akan dicoba dijaga secara hati-hati. Pasti ada pengorbanannya karena nggak ada pilihan free. Pemerintah cari yang dampaknya seminimal mungkin bagi rakyat, namun distorsi juga kecil," tambah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Larangan ekspor sementara memang bertujuan mulia, menjaga pasokan listrik di dalam negeri. Belum lama ini, China terpaksa melakukan pemadaman bergilir karena menipisnya pasokan batu bara di pembangkit listrik. Kebijakan ini membuat produksi industri di Negeri Tirai Bambu sempat jatuh.

Pada September 2021, produksi industri China hanya tumbuh 3,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Ini adalah laju terlemah sejak Maret 2020, kala China memberlakukan karantina wilayah (lockdown) untuk menekan penyebaran virus corona.

Namun masalahnya, Indonesia adalah negara eksportir batu bara terbesar dunia. Pada 2019, Indonesia mengirim 455 juta ton batu bara ke pasar global.

coalSumber: Statista

Tanpa pasokan dari Indonesia, tidak sedikit negara yang bakal kerepotan. Di China, batu bara asal Indonesia berkontribusi terhadap 70-80% total impor. Sementara di India diperkirakan mencapai 45-50% batu bara asal Indonesia.

coalSumber: Reuters

Tahun lalu, kelangkaan pasokan energi menyebabkan harga sejumlah komoditas naik, termasuk batu bara. Keputusan pemerintah Indonesia berpotensi bakal menyebabkan hal serupa.

"Nama baik Indonesia sebagai pemasok batu bara dunia akan anjlok. Selain itu, upaya kita untuk menarik investasi, memperlihatkan diri sebagai negara yang ramah investor dan iklim berusaha yang pasti dan dilindungi hukum akan turun reputasinya," tutur Arsjad Rasjid, Ketua Umum Kadin Indonesia, seperti dikutip dari keterangan tertulis.

So, bagaimanakah kelanjutan 'drama' batu bara ini? Kita tunggu saja...

Halaman Selanjutnya --> Simak Agenda dan Rilis Data Hari Ini

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular