Newsletter

Masuk Bulan September, Hati-hati Kepleset Nyerok Saham Gan!

Putra, CNBC Indonesia
01 September 2021 06:14
Rilis BPS (Youtube BPS Statistics)
Foto: Rilis BPS (Youtube BPS Statistics)

Penurunan harga-harga saham di Wall Street memang bukan kabar yang menggembirakan bagi pasar keuangan Asia yang akan dibuka pagi ini, apalagi untuk IHSG yang sudah mulai terlihat kehabisan bahan bakar untuk kembali menapaki jalur apresiasi.

Selain faktor pergerakan harga aset, investor juga patut mencermati berbagai sentiment global dari rilis data ekonomi yang dijadwalkan keluar hari ini terutama untuk data aktivitas sektor manufaktur seperti di Korea Selatan, Jepang dan China (versi Caixin) yang kemungkinan akan melorot akibat merebaknya varian Delta virus penyebab Covid-19.

Data PMI manufaktur untuk bulan Agustus Indonesia juga akan dirilis pagi ini. Mengingat PPKM masih berlaku untuk Jawa-Bali sebagai pembentuk 60% PDB Indonesia, PMI manufaktur RI diperkirakan masih akan tetap berada di zona kontraksi.

Perkiraan Trading Economics, angka PMI manufaktur Indonesia bulan Agustus 2021 tak akan jauh dari angka di bulan sebelumnya, alias di angka 41.

Selain data sektor manufaktur, hari ini BPS juga akan merilis angka inflasi untuk periode Agustus. Konsensus CNBC Indonesia menunjukkan bahwa ekonom sepakat inflasi tahunan akan berada di level 1,59% atau ada kenaikan IHK sebesar 0,03% secara bulanan.

Inflasi tetap rendah dan terjaga. Namun di sisi lain hal ini lebih menunjukkan bahwa permintaan masih terbatas. Hal ini juga didukung dengan data sektor manufaktur yang kemungkinan besar masih terkontraksi. Meskipun sudah diantisipasi pasar, tetapi penurunan atau perlambatan yang lebih dalam akan semakin membenani pasar.

Sentimen lain yang juga patut dicermati oleh pelaku pasar dan investor adalah faktor musiman IHSG. Secara historis pasar saham akan cenderung mengalami koreksi. Probabilitasnya mencapai 60% dalam satu dekade terakhir. Untuk itu investor harus sudah mulai bersiap siaga agar tidak kaget.

Ditambah lagi bulan September juga disebutkan akan menjadi bulan penentuan terkait timing The Fed untuk mengurangi porsi stimulusnya yang selama ini digelontorkan lewat program quantitative easing (QE).

(trp/trp)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular