Newsletter

Bersejarah! Akankah Hari Ini RI Resmi Keluar dari Resesi?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
05 August 2021 05:59
Suasana di salah satu mal di Jakarta. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Suasana di salah satu mal di Jakarta. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Untuk perdagangan hari ini, investor patut mencermati sejumlah sentimen yang berpotensi menggerakkan pasar. Pertama tentu perkembangan di Wall Street yang kurang menggembirakan. Saat Wall Street merah, bisa jadi mental investor di Asia bakal kalah sebelum bertanding.

Sentimen kedua, semoga menjadi kabar baik, adalah rilis data pertumbuhan ekonomi domestik. Badan Pusat Statistik (BPS) dijadwalkan merilis data Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia kuartal II-2021 pada pukul 11:00 WIB.

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan Produk Domestik Bruto (PDB) akan tumbuh 2,875% dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter-to-quarter/qtq).

Sementara pertumbuhan ekonomi secara tahunan (year-on-year/yoy) diproyeksikan sebesar 6,505%. Kemudian untuk keseluruhan 2021, ekonomi Ibu Pertiwi 'diramal' tumbuh 3,76%.

Sebagai gambaran, konsensus pasar versi Reuters menghasilkan proyeksi pertumbuhan ekonomi 6,57% yoy pada April-Juni 2021. So, dari mana pun sumbernya, sepertinya pelaku pasar meyakini bahwa ekonomi Indonesia bisa tumbuh di atas 6,5%, pencapaian terbaik sejak kuartal IV-2010.

Jika terwujud, maka ini akan mengakhiri rentetan pertumbuhan negatif (kontraksi) selama empat kuartal berturut-turut. Artinya, Indonesia merdeka dari resesi ekonomi.

Berbagai data memang menunjukkan ekonomi Indonesia mengalami perbaikan yang nyata pada kuartal II-2021. BPS mencatat nilai ekspor barang pada kuartal II-2021 adalah US$ 50,8 miliar. Melonjak 54,27% dibandingkan kuartal II-2020.

Investasi pun melesat. Kementerian Investasi/Badan Pusat Koordinasi Penanaman Modal mengumumkan realisasi investasi pada kuartal II-2021 adalah Rp 223 triliun. Tumbuh 16,2% yoy.

Konsumsi rumah tangga juga sepertinya bakal membaik. Sinyal ke arah sana tergambar dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK).

Pada kuartal II-2021, rata-rata IKK adalah 104,22 per bulan. Jauh lebih tinggi ketimbang rerata kuartal II-2020 yaitu 82,14 per bulan.

IKK menggunakan angka 100 sebagai titik mula. Kalau sudah di atas 100, maka konsumen optimistis dalam memandang situasi ekonomi saat ini dan beberapa bulan ke depan.

Oleh karena itu, akan sangat wajar ekonomi Indonesia bakal tumbuh tinggi. Hari ini bakal menjadi hari yang bersejarah karena secara resmi Indonesia sepertinya akan terbebas dari belenggu resesi ekonomi.

Halaman Selanjutnya --> Simak Agenda dan Rilis Data Hari Ini

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular