
Indonesia Bisa Jinakkan Corona, Cek Buktinya!

Untuk perdagangan hari ini, investor patut menyimak sejumlah sentimen yang berpotensi menggerakkan pasar. Pertama tentunya perkembangan di Wall Street. Kabar gembira dari New York diharapkan mampu melecut semangat pelaku pasar di Asia untuk mencapai prestasi serupa.
Sentimen kedua, kali ini dari dalam negeri, adalah perkembangan pandemi virus corona. Dari data yang ada, terlihat sepertinya Indonesia semakin mampu menjinakkan virus yang awalnya mewabah di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China tersebut.
Dalam seminggu terakhir, rata-rata pasien positif corona di Tanah Air bertambah 33.900 orang per hari. Turun cukup tajam dibandingkan rerata sepekan sebelumnya yakni 41.411 orang setiap harinya.
Di sisi lain, jumlah pasien sembuh terus meningkat bahkan belakangan ini kerap kali menungguli tambahan kasus positif baru. Dalam sepekan terakhir, rata-rata pasien sembuh bertambah 39.550 orang per hari. Lebih banyak ketimbang rerata seminggu sebelumnya yaitu 39.022 orang saban harinya.
Rantai penularan virus corona juga semakin bisa diputus. Ini terlihat dari data reproduksi efektif (Rt). Jika angka Rt sudah di bawah satu, maka seorang pasien positif tidak berisiko menulari orang lain. Kasus positif berhasil diisolasi, sehingga tidak menambah panjang rantai penularan.
Berdasarkan cataan Bonza per 4 Agustus pukul 02:36 WIB, tinggal 12 dari 34 provinsi yang memiliki Rt di atas satu. Sisanya sebagian besar sudah di bawah satu, termasuk di daerah-daerah yang sebelumnya sangat rawan seperti DKI Jakarta (0,08), Jawa Barat (0.18), Jawa Timur (0,53), Yogyakarta (0,66), atau Jawa Tengah (0.82).
Perkembangan ini membuat tekanan terhadap sistem pelayanan kesehatan berkurang, yang tercermin dari penurunan kasus aktif. Kasus aktif adalah jumlah pasien yang masih menjalani perawatan, baik secara mandiri maupun di fasiltas kesehatan.
Per 2 Agustus 2021, total kasus aktif corona di Indonesia berjumlah 523.164 orang. Turun dibandingkan hari sebelumnya yang sebanyak 535.135 sekaligus menjadi yang terendah sejak 17 Juli 2021.
Ahmad Riza Patria, Wakil Gubernur DKI Jakarta, mengungkapkan saat ini tingkat keterisian ranjang rumah sakit (Bed Occupancy Rate/BOR) sudah jauh berkurang menjadi sekitar 50%. Pertengahan bulan lalu, BOR sempat mencapai 94%.
"Sebelumnya sampai antre di selasar, sekarang tinggal 50%. Kemudian keterisian ruang ICU tinggal 76%. Jadi turun cukup drastis," kata Riza, seperti dikutip dari detik.com.
Berbagai data ini menunjukkan bahwa Indonesia mulai mampu mengendalikan laju penyebaran virus coron. Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sepertinya menuai hasil positif. Aspek kesehatan membaik, meski sosial-ekonomi harus mengalah dulu.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) awal pekan ini mengumumkan PPKM dilanjutkan hingga 9 Agustus 2021. Jadi secara umum aktivitas dan mobilitas warga masih sangat terbatas, meski ada sejumlah pelonggaran.
Namun apabila pencapaian positif ini bisa dipertahankan, apalagi ditingkatkan, maka pemerintah tentu akan mempertimbangkan untuk lebih membuka 'keran' aktivitas dan moblitas warga. Ketika ini terjadi, ekonomi yang lesu akan bangkit kembali.
Halaman Selanjutnya --> Simak Agenda dan Rilis Data Hari Ini
(aji/aji)
