
Wall Street Perkasa 3 Hari Beruntun, IHSG Ngamuk atau Loyo?

Dari dalam negeri, perkembangan kasus Covid-19 masih menjadi salah satu sentimen yang akan terus diamati investor, di tengah masih mengganasnya varian Delta di Tanah Air.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, kasus baru pada Kamis bertambah 49.509 pasien. Alhasil, hingga kemarin total konfirmasi positif di Indonesia menembus 3,033 juta.
Sementara itu, kasus kematian bertambah 1.449 orang sehingga total menjadi 79.032 orang.
Kabar baiknya, kasus kesembuhan bertambah 36.357 orang dalam sehari. Totalnya ada 2,392 juta pasien yang sembuh dari Covid-19.
Dengan jumlah kasus ini, maka kasus aktif di Indonesia kembali meningkat menjadi 561.384 orang, dibandingkan sehari sebelumnya 549.694 orang.
Sebelumnya, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan melaporkan sudah ada 868 kasus mutasi virus corona di Indonesia yang digolongkan sebagai variant of concern oleh WHO. Varian yang dimaksud, yakni varian B117 Alfa, varian B1351 Beta dan varian B1617.2 Delta.
Merujuk data Balitbangkes Kemenkes, Rabu (21/7), varian terbanyak dan mengalami peningkatan tertinggi yakni Delta. Bertambah dari 769 kasus pada 16 Juli, kini menjadi 802 kasus Covid-19 varian Delta.
Dari luar negeri, pada hari ini sentimen pasar didominasi oleh rilis data IHS Markit mengenai aktivitas manufaktur di sejumlah negara yang diukur dengan Purchasing Managers' Index (PMI).
Asal tahu saja, PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Kalau di atas 50, maka artinya dunia usaha berada di fase ekspansi yang hasilnya akan terlihat dalam beberapa bulan ke depan. Sebaliknya, apabila di bawah 50 berarti dunia usaha belum melakukan ekspansi.
Pertama, pada pukul 06.00 WIB, Australia akan merilis data PMI manufaktur per Juli 2021. Pada Juni lalu, PMI berada di posisi 58,6, turun dari rekor tertinggi Mei di posisi 60,4. Hal tersebut terjadi lantaran pesanan pabrik dan output melambat di bulan Juni diiringi oleh momentum pertumbuhan lapangan kerja yang juga mereda.
Analis memprediksi PMI manufaktur Negeri Kanguru pada Juli akan turun secara bulanan (mom) menjadi 57,5.
Kedua, Perancis juga akan merilis PMI manufaktur bulan Juli pada pukul 14.15 WIB. Angka PMI manufaktur turun menjadi 59,0 pada Juni 2021 dari posisi tertinggi selama lebih dari 20 tahun yang dicapai pada Mei di posisi 59,4.
Konsensus yang dihimpin Tradingeconomics meramal, PMI manufaktur Perancis akan turun menjadi 58,4 pada Juli.
Selanjutnya, pada 14.30 WIB, akan ada rilis PMI manufaktur Jerman bulan Juli, yang menurut konsensus akan kembali turun menjadi 64,2. Pada bulan sebelumnya, PMI manufaktur Jerman berada di posisi 65,1, naik dari posisi Mei di 64,4.
Sebagai informasi, PMI Manufaktur Jerman rata-rata berada di 51,87 poin selama 2008 hingga 2021, dengan posisi tertinggi sepanjang masa 66,60 poin pada Maret 2021 dan rekor terendah 32 poin pada Januari 2009 di tengah krisis finansial global.
Setelah Jerman, pada 15.00 WIB giliran Uni Eropa yang akan mempublikasikan PMI manufaktur kawasan Eropa per Juli. Setelah mencapai rekor tertinggi baru 63,4 pada Juni lalu, yang menandai ekspansi dalam 12 bulan terakhir beruntun, pada Juli konsensus sepakat bahwa PMI manufaktur Eropa turun menjadi 62,5.
Beralih ke Negeri Ratu Elizabeth II, Britania Raya, yang juga bakal merilis data PMI manufaktur per Juli pada pukul 15.30 WIB. Pada Juni lalu PMI manufaktur Britania Raya berada di 63,9, turun dari rekor tertinggi 65,6 di bulan Mei.
Konsensus ekonom mencatat, PMI manufaktur Britania Raya pada Juli akan turun menjadi 62,5.
Selain merilis data PMI, pada 06.00 WIB Britania Raya juga mempublikasikan data keyakinan konsumen bulan Juli yang diprediksi akan kembali naik menjadi -8, dari posisi -9 pada bulan Juni dan Mei. Tidak hanya itu, pada 13.00 WIB, investor juga akan menunggu data penjualan ritel di tanah Britania Raya.
Tidak ketinggalan, Negeri Paman Sam AS juga akan melaporkan data PMI manufaktur per Juli 2021 pada pukul 20.45 WIB. Pada Juni lalu, PMI manufaktur AS berada di 62,1 sama seperti posisi Mei--yang merupakan posisi sepanjang masa--di angka 62,1.
Menurut amatan Tradingeconomics, posisi PMI manufaktur AS pada Juni-Mei lalu menunjukkan peningkatan yang signifikan, yang merupakan terkuat sejak pengumpulan data dimulai pada Mei 2007, menyusul pelonggaran pembatasan Covid-19.
(adf/adf)