Update Polling CNBC Indonesia

Juni 2021, Ekspor RI 'Diramal' Melonjak 49%!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
14 July 2021 13:20
Suasana Tanjung Priok, Jakarta Utara Saat Isu Pungli
Ilustrasi Aktivitas di Pelabuhan (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

"Surplus neraca perdagangan akan menjadi tema pada semester I-2021. Sebagai negara eksportir komoditas, Indonesia menikmati kenaikan harga yang signifikan. Selain itu, kombinasi dari kebijakan moneter longgar, kebijakan fiskal yang ekspansif, pasokan yang masih terbatas, dan peningkatan permintaan karena vaksinasi anti-virus corona (Coronavirus Diseae-2019/Covid-19) menjadi penyebabnya. Kita juga tidak bisa mengesampingkan basis yang rendah pada tahun lalu," papar Tirta Citradi, Ekonom MNC Sekuritas, dalam risetnya.

Anthony Kevin, Ekonom Mirae Asset, menilai kinerja ekspor Indonesia akan ditopang oleh permintaan di negara-negara mitra dagang utama. Di China dan Amerika Serikat (AS), aktivitas manufaktur yang diukur dari Purchasing Managers' Index masih di atas 50 yang menandakan dunia usaha dalam fase ekspansi.

Sementara impor juga masih tumbuh karena peningkatan kebutuhan bahan baku dan barang modal dunia usaha. Lagi-lagi ini terlihat dari PMI manufaktur Indonesia yang masih berada di fase ekspansi di atas 50.

pmi

Juniman, Kepala Ekonom Maybank Indonesia, menilai perlambatan ekspor-impor lebih disebabkan oleh faktor musiman. Dunia usaha menggeber produksi pada Mei untuk memenuhi peningkatan permintaan saat Ramadan-Idul Fitri. Selepas itu, aktivitas produksi kembal inormal seiring perlambatan permintaan.

"Meski demikian, ekspor masih akan tumbuh tinggi mengingat kenaikan harga komoditas seperti batu bara dan minyak kelapa sawit. Impor juga begitu, tumbuh tinggi karena kenaikan harga komoditas utamanya minyak. Selain itu, impor alat kesehatan dan obat-obatan pun meningkat," papar Juniman dalam risetnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular