
IHSG-Rupiah Bisa Berjaya Meski Corona Merajalela

Penguatan Wall Street di hari Jumat tentunya bisa mengirim sentimen positif ke pasar saham Asia hari ini, termasuk ke IHSG. Apalagi, IHSG masih mampu bertahan di atas level psikologis 6.000 dalam 2 hari perdagangan sebelunya, disaat PPKM Mikro Darurat resmi
Selain itu, penguatan Wall Street juga tak lepas dari ekspektasi tapering yang sedikit meredup. Meski data tenaga kerja AS yang dirilis Jumat lalu jauh lebih tinggi dari ekspektasi.
Angelo Kourkafas, ahli strategi investasi di Edward Jones, mengatakan data tenaga kerja AS menunjukkan pemulihan yang kuat, tetapi tidak akan merubah panduan kebijakan moneter The Fed.
"Saya pikir laporan tersebut sangat bagus, karena perekrutan tenaga kerja semakin cepat yang menjadi tanda positif pemulihan ekonomi di semester II. Tetapi data tersebut tidak akan membuat The Fed mengubah panduannya untuk memulai tapering saat ini, kata Kourkafas, sebagaimana dilansir CNBC International, Jumat (2/7/2021).
Seperti diketahui sebelumnya, dalam rapat kebijakan moneter bulan Juni lalu, The Fed merubah panduannya mengenai suku bunga. The Fed mengindikasikan akan suku bunga bisa naik 2 kali di tahun 2023 masing-masing 24 basis poin hingga menjadi 0,75%.
Hal tersebut terlihat dari Fed Dot Plot, di mana 13 dari 18 anggota melihat suku bunga akan dinaikkan pada tahun 2023. 11 diantaranya memproyeksikan dua kali kenaikan.
Proyeksi kenaikan suku bunga tersebut lebih cepat ketimbang perkiraan yang diberikan bulan Maret lalu, dimana mayoritas melihat suku bunga baru akan dinaikkan pada tahun 2024.
![]() |
Selain itu, dalam Fed Dot Plot terbaru, ada 7 anggota yang memproyeksikan suku bunga bisa naik pada tahun 2022.
Jika mayoritas anggota The Fed melihat suku bunga akan naik di 2023, maka tapering kemungkinan baru akan dilakukan di tahun depan.
Hal senada juga diungkapkan Bart Melek, kepala ahli strategi komoditas di TD Securities. Melek mengatakan virus corona varian delta masih menjadi ancaman yang bisa mengganggu pemulihan ekonomi Paman Sam. Ditambah lagi, vaksinasi di beberapa wilayah yang berjalan dengan lambat, membuat The Fed akan berhati-hati dalam melakukan tapering atau pun menaikkan suku bunga.
Artinya, pasar saham masih akan mendapat sentimen positif yang berpeluang membawa IHSG ke zona hijau.
Kabar baik juga bagi rupiah dan SBN, indeks dolar AS yang sebelumnya menguat 7 hari beruntun berbalik melemah 0,4% setelah rilis data tenaga AS.
HALAMAN SELANJUTNYA >>> Cermati Sentimen Penggerak Pasar Berikut (2)
(pap/pap)