
Usai Jiper Soal The Fed, Pasar Hadapi Dua Situasi Buruk Ini

Bursa saham Amerika Serikat (AS) berakhir di zona merah pada perdagangan Kamis (17/6/2021), karena investor masih khawatir melihat perubahan rencana pengetatan moneter bank sentral AS dan kenaikan proyeksi inflasi sementara klaim pengangguran memburuk.
Departemen Tenaga Kerja melaporkan bahwa klaim tunjangan pengangguran pekan lalu sebesar 412.000 unit, atau bertambah dari posisi sepekan sebelumnya 375.000, dan masih lebih buruk dari ekspektasi Dow Jones sebanyak 360.000.
Indeks S&P 500 pun melemah 0,4% ke 4.221,86 karena pasar masih jiper setelah bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) terindikasi akan menaikkan suku bunga acuan hingga dua kali pada 2023. Padahal sebelumnya pada Maret mereka menyebutkan akan menaikkan suku bunga acuan secepatnya pada 2024.
Rapat Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC) juga memperkirakan inflasi tahun ini bakal lebih tinggi dari perkiraan semula, menjadi 3,4% atau jauh di atas target jangka panjangnya sebesar 2%. Inflasi yang tinggi ini menjadi pemicu The Fed menjadi lebih agresif (hawkish)menaikkan suku bunga.
Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 210 poin (-0,6%) menjadi 33.823,45 dipicu ambruknya saham komoditas seperti Dow yang terbanting 3%. Saham-saham komoditas tertekan karena suku bunga yang tinggi akan menekan reli pasar komoditas, sementara China berusaha menekan harga komoditas dunia untuk mencegah lonjakan inflasi.
"Komoditas telah menjadi investasi populer tahun lalu karena investor telah mengoleksinya untuk lindung nilai terhadap inflasi. Kemungkinan banyak investor yang terpengaruh dengan hasil rapat The Fed dan respon dolar AS memicu mereka menimbang-nimbang ulang," tutur Jim Paulsen, Kepala Perencana Investasi Leuthold Group, kepada CNBC International.
Namun, Nasdaq menguat 0,87% menjadi 14.161,35 dipicu aksi buru saham teknologi. Saham Tesla melompat 1,9%, Amazon melesat 2,2% sedangkan Facebook loncat 1,6%. Saham perbankan seperti Wells Fargo dan Citigroup juga naik karena kenaikan Fed Funds Rate bagi perbankan berarti kenaikan margin keuntungan yang bisa didapatkan ke depannya.
Powell tak memberikan acuan mengenai kapan pengurangan pembelian (tapering) obligasi dari pasar sekunder bakal dimulai. Dia hanya menyatakan bahwa pemulihan ekonomi terus dipantau dan akan membuat "pemberitahuan awal" sebelum mengumumkan kebijakan tersebut.
Bagi legenda hedge fund David Tepper kepada CNBC International, The Fed sudah melakukan kebijakan yang bagus dan "pasar saham masih baik-baik saja untuk sekarang." Faktanya, indeks S&P 500 hanya terpaut 1% dari level tertinggi sepanjang masa.
(ags/ags)