
Sektor Manufaktur Bikin Gembira, IHSG-Rupiah Siap Berjaya!

Bursa saham AS (Wall Street) mengawali perdagangan Juni dengan mendatar meski data manufaktur Paman Sam menunjukkan peningkatan ekspansi.
Indeks Dow Jones berakhir di 34.575,31, menguat tipis 0,13% atau 45,86 poin saja, padahal di pembukaan perdagangan menguat hingga 300 poin. Sementara indeks S&P 500 dan Nasdaq turun tipis masing-masing 0,05% dan 0,09% ke 4.202,04 dan 13.736,48.
Institute for Supply Management (ISM) kemarin melaporkan ekspansi aktivitas manufaktur di bulan Mei naik menjadi 61,2 dari sebelumnya 60,7. Kenaikan tersebut lebih tinggi dari hasil survei Reuters sebesar 60,9.
Sektor manufaktur berkontribusi sekitar 12% terhadap produk domestik bruto (PDB) AS, sehingga semakin menguatkan optimisme melesatnya perekonomian Paman Sam.
Optimisme perekonomian AS semakin tinggi setelah lebih dari setengah populasi AS saat ini sudah menerima paling tidak satu dosis vaksin corona, dilansir dari data yang dipublikasikan oleh Center of Disease Control (CDC) yang dipublikasikan Minggu (30/5/21). Bahkan penambahan kasus corona harian hanya berada di angka 12 ribu orang dan menjadi yang terendah sejak Maret 2020.
Sektor energi di Wall Street rally menyusul melesatnya harga minyak mentah. Harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate melesat lebih dari 2% ke 67,5/barel dan jenis brent lebih dari 1% ke atas US$ 70/barel.
Optimisme akan meningkatnya permintaan minyak mentah saat musim panas di Amerika Serikat dan Eropa menjadi penopang kenaikan harga minyak mentah. Saat musim panas, warga AS dan Eropa biasanya menghabiskan waktu untuk berpergian dengan kendaraan, sehingga permintaan bahan bakar akan meningkat.
"Meski ada kecemasan akan pengetatan pembatasan sosial akibat peningkatan kasus Covid-19 di beberapa wilayah Asia, tetapi pasar sepertinya fokus pada potensi peningkatan permintaan di Amerika Serikat dan Eropa," tulis analis dari ING Economics dalam sebuah catatan, sebagaimana dilansir CNBC International, Selasa (1/6/2021).
"Di AS, periode berkendara saat musim panas resmi dimulai setelah Memorial Day di awal pekan, dan kita memasukinya saat persediaan bensin sedang dalam tren menurun, dan tidak jauh dari level terendah dalam lima tahun terakhir," tambahnya.
Perusahaan GasBuddy juga mengatakan pada hari Minggu lalu, permintaan bensin naik 9,6% dari rata-rata empat hari Minggu sebelumnya. Kenaikan tersebut menjadi yang terbesar sejak musim panas tahun 2019.
HALAMAN SELANJUTNYA >>> Cermati Sentimen Penggerak Pasar Hari Ini
(pap/pap)