Newsletter

Ada Joe Biden & Blue Wave, Siap-Siap IHSG Tembus 6.500!

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
21 January 2021 06:30
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2020 (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)
Foto: Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2020 (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)

Wall Street yang mencetak rekor penutupan tertinggi sepanjang masa usai dilantiknya Joe Biden tentunya mengirim sentimen positif ke pasar Asia hari ini, termasuk bagi IHSG sehingga berpeluang melanjutkan reli, bahkan bisa saja menembus 6.500. Begitu juga dengan rupiah, berpeluang menembus ke bawah Rp 14.000/US$. 

Selain pelantikan Biden, Senat AS yang sebelumnya dikuasai oleh Partai Republik, kini dikuasai oleh Partai Demokrat. Sehingga blue wave atau kemenangan penuh Partai Demokrat berhasil dicapai. Hal ini tentunya memudahkan Biden dalam mengambil kebijakan, termasuk dalam meloloskan paket stimulus US$ 1,9 triliun.

Parlemen AS menganut sistem 2 kamar, House of Representative (DPR) yang sudah dikuasai Partai Demokrat sejak lama, dan Senat yang pada rezim Donald Trump dikuasai Partai Republik.

Kemarin, 3 senator dari Partai Demokrat dilantik, Raphael Warnock dan Jon Ossoff dari Negara Bagian Georgia, serta Alex Padilla dari California. Partai Demokrat kini memiliki 50 senator sama dengan Partai Republik, tetapi memiliki satu suara lebih banyak yakni dari Wakil Presiden Kamala Harris.

Untuk diketahui, jumlah anggota Senat di AS sebanyak 100 orang, dimana setiap negara bagian memiliki 2 senator.

Berdasarkan undang-undang dasar AS, pasal 1 ayat 3, Wakil Presiden AS merupakan presiden Senat, dan tidak memberikan suara, kecuali saat voting hasilnya imbang. Artinya ketika mengambil keputusan hasil voting seimbang 50 lawan 50, maka Wakil Presiden Kamala Harris berhak memberikan suaranya. Hal tersebut tentunya membuat Partai Demokrat kini menguasai Senat AS.

Untuk saat ini, blue wave menjadi kabar baik, stimulus fiskal US$ 1,9 triliun bisa segera cair. Tetapi dalam jangka panjang, ada kemungkinan akan memberikan sentimen negatif ke pasar saham, sebab Joe Biden berencana menaikkan pajak.

Sementara itu dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) pertama di tahun 2021. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan BI 7 Day Reverse Repo Rate tetap bertahan di 3,75%.

"Rupiah meroket pada November 2020 dengan apresiasi 3,5% terhadap dolar AS. Kemudian pada Desember 2020 masih menguat 0,5%. Namun akhir-akhir ini rupiah terpapar tekanan jual. Oleh karena itu, kami memperkirakan BI akan bermain aman dengan mempertahankan suku bunga acuan selagi menunggu dampak vaksinasi anti-virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19)," sebut Anthony Kevin, Ekonom Mirae Asset, dalam risetnya.

Stabilitas rupiah menjadi salah satu alasan BI diramal mempertahankan suku bunga acuannya. Jika suku bunga kembali diturunkan, maka yield obligasi di Indonesia juga akan menurun, hal ini dapat membuat capital inflow menjadi seret, bahkan tidak menutup kemungkinan terjadi outflow yang bisa menekan rupiah. Sebab selisih yield dengan negara-negara maju, misalnya dengan AS akan menyempit, hal itu membuat Indonesia sebagai negara berkembang menjadi kurang menarik.

Negara berkembang memiliki risiko investasi yang lebih tinggi ketimbang negara maju, sehingga untuk menarik aliran investasi diperlukan yield yang lebih tinggi.

Stabilitas rupiah juga menjadi penting bagi investor asing masuk ke pasar saham, sebab jika rupiah melemah maka investor risiko rugi akibat kurs menjadi meningkat.

Stabilitas rupiah juga penting untuk menjaga inflasi agar tidak tinggi, apalagi di tengah pandemi Covid-19 yang membuat daya beli masyarakat menurun, kenaikan inflasi bisa menjadi masalah.

Selain BI, bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) serta European Central Bank (ECB) juga akan mengumumkan kebijakan moneter hari ini. Baik BoJ dan ECB diprediksi belum akan merubah kebijakannnya, tetapi proyeksi-proyeksi yang diberikan tentunya bisa menjadi penggerak pasar hari ini.

HALAMAN SELANJUTNYA >>> Simak Data dan Agenda Berikut

(pap/pap)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular